Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fathudin Kalimas
Direktur Poskolegnas UIN Jakarta

Direktur Kajian dan Riset Pusat Studi Konstitusi dan Legislasi Nasional (Poskolegnas) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Secercah Asa di Tengah Ancaman Resesi

Kompas.com - 25/04/2020, 21:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun di sisi lain, produk HPTL justru dibebani tarif cukai yang lebih tinggi dari tarif cukai rokok, yakni sebesar 57 persen. Padahal, besaran tarif cukai semestinya disesuaikan dengan tingkat eksternalitas negatif (profil risiko) dari suatu produk.

Beberapa hasil penelitian sudah menunjukan kendati produk HPTL bukanlah produk yang bebas risiko, namun profil risiko produk tembakau alternatif jauh lebih rendah dibandingkan rokok.

Bahkan, produk ini juga dianggap dapat membantu perokok yang sulit berhenti merokok. Oleh karena itu, tarif cukai produk tembakau alternatif semestinya lebih rendah dibandingkan tarif cukai rokok.

Perlunya inisiasi kebijakan

Hingga saat ini ketersediaan regulasi yang menjadi dasar legalitas produk tembakau alternatif masih didasarkan pada regulasi rezim cukai, sehingga obyek yang diatur dalam regulasi tersebut hanya mencakup tarif cukai, tidak sampai mengatur lebih jauh ihwal produknya. Padahal, kebutuhan terhadap regulasi yang mengatur produk tembakau alternatif cukup mendesak.

Kehadiran regulasi ini diharapkan dapat menjadi sarana perlindungan hukum bagi konsumen sekaligus juga bagi pelaku usaha. Penyediaan instrumen kebijakan (by giving regulation) bertujuan untuk memastikan serta menjamin hak dan kewajiban subjek hukum, dalam konteks ini adalah konsumen dan para pelaku industri, seperti produsen, distributor, dan lainnya.

Berdasarkan kajian ilmiah, produk-produk tembakau alternatif merupakan produk inovatif yang dianggap mampu mengurangi risiko kesehatan bagi pengguna maupun lingkungan sekitarnya. Absennya regulasi berdampak pada tidak adanya kepastian hukum yang justru sangat dibutuhkan oleh para pelaku industri maupun konsumen.

Fakta juga menunjukan bahwa saat ini industri produk tembakau alternatif di Indonesia sudah mulai tumbuh, dengan mayoritas pelaku usaha merupakan kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Ketersediaan regulasi yang jelas tentang produk ini juga diharapkan dapat menciptakan efek berganda positif atau multiplier effect yakni menekan angka perokok sekaligus menggenjot pendapatan negara. Selain itu, peluang bagi tumbuhnya bisnis UMKM, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan investasi, serta pendapatan devisa dari ekspor produk tembakau alternatif juga menjadi sederet benefit dari ketersediaan regulasi ini.

Penurunan prevalensi dan jumlah perokok di Indonesia yang saat ini sudah mencapai sekitar 60 juta jiwa merupakan harapan jangka panjang jika regulasi produk tembakau alternatif dihadirkan. Salah satu contoh negara yang efektif menurunkan jumlah perokok adalah Inggris.

Inggris merupakan negara yang mendukung secara penuh penggunaan produk ini dan telah menerbitkan regulasi secara komprehensif karena didasarkan pada kajian ilmiah yang telah dilakukan oleh lembaga pemerintah dan lembaga riset independen.

Pengaturan yang spesifik

Dikarenakan profil risikonya yang lebih rendah dari rokok, regulasi produk tembakau alternatif atau HPTL sebaiknya diatur secara spesifik dan terpisah dari aturan rokok.

Kehadiran regulasi produk HPTL diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk merumuskan standar produk, peringatan kesehatan yang berbeda dengan rokok, tata cara pemasaran, dan batasan umur pengguna agar tidak digunakan oleh anak-anak di bawah umur 18 tahun dan non-perokok.

Selain itu, kehadiran regulasi ini juga penting untuk mencegah potensi penyalahgunaan produk.

Di samping karena profil risiko yang lebih rendah dari rokok, alasan pengaturan HPTL yang terpisah dari rokok juga didasarkan pada pertimbangan semangat pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) dan pengurangan risiko kesehatan akibat rokok.

Selain itu, diharapkan dapat memberikan akses bagi para perokok aktif agar dapat beralih ke produk yang lebih rendah risiko seperti produk tembakau alternatif sehingga risiko bahaya sebagai akibat dari kebiasaan merokok pelan-pelan dapat dikurangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com