Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pergerakan IHSG Pekan Depan Masih Fluktuatif, Kapan Saat yang Tepat Beli Saham?

Kompas.com - 26/04/2020, 03:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 4.441 sampai 4.317 dan resistance di level 4.669 sampai 4.975.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pergerakan IHSG tersebut disebabkan mulai naiknya kembali harga minyak dan rencana pembukaan ekonomi Amerika bertahap menjadi sentimen positif pasar. Namun demikian, pasar juga masih diliputi sentimen negatif seperti kegagalan uji klinis obat virus corona (Covid-19).

"Pekan depan pasar masih akan mencerna harga minyak dan perkembangan pandemi Covid 19. Lakukan pembelian ketika pasar mengalami koreksi," ujar Hans dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Turun 2,12 Persen, Rupiah Berhasil Bangkit

Adapun pada pekan ini, fokus pasar ada pada harga minyak dunia.

Pada Selasa (21/4/2020) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei mengalami harga negatif 37,63 dollar AS per barel. Ini pertama kali dalam sejarah.

Hal ini terjadi karena karena ruang penyimpanan di Cushing, Oklahoma, terisi secara cepat dan turunnya permintaan akibat pendemi Covid-19.

Minyak mentah Brent juga mengalami penurunan, tetapi tidak terlalu parah karena masih tersedia tempat penyimpanan di seluruh dunia.

Sentimen positif di pasar datang dari rencana Presiden Donald Trump membuka kembali perekonomian Amerika Serikat. Trump telah menyusun pedoman untuk membuka kembali negara bagian AS dalam tiga tahap, tetapi rencana detail tergantung pada masing-masing negara bagian.

"Kami berpikir pelaku pasar akan mencermati ketika lockdown dibuka apakah akan terjadi kenaikan kasus baru Covid-19," ujar Hans.

Pasar saham dalam negeri sempat menguat seiring katalis positif dari bidang perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyatakan akan memberi tarif PPh 17 persen pajak badan bagi perusahaan yang go public.

Regulasi yang ada saat ini tarif PPh Badan sebesar 25 persen. Tarif PPh Badan kepada perusahaan secara keseluruhan akan diturunkan menjadi 22 persen pada tahun 2020 dan 2021. Selanjutnya pada tahun 2022 tarif PPh Badan akan turun menjadi 20 persen.

Insentif pajak tersebut mengacu ke Perppu No 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

Baca juga: PSBB Diterapkan, Saham-saham Ini Potensial Dapat Cuan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+