Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Perkirakan Kerugian Capai Rp 8,5 Triliun Per Hari akibat Lockdown

Kompas.com - 26/04/2020, 05:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia memperkirakan kerugian ekonomi yang diderita akibat lockdown mencapai 2,4 miliar ringgit (atau sekitar Rp 8,5 triliun) setiap harinya akibat tutupnya aktivitas bisnis.

Terkait dengan hal itu, pemerintah negeri jiran itu meluncurkan paket stimulus ekonomi sebesar 260 miliar ringgit. Dana tersebut dialokasikan untuk pencegahan hilangnya pekerjaan warga negara tersebut dan memastikan perusahaan kecil dapat terus berjalan.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan dalam sebuah wawancara televisi menyatakan negara dapat menggunakan kesempatan ini untuk mempercepat pembangunan ekonomi digital.

Baca juga: Malaysia dan Vietnam Sudah Turunkan Harga BBM, Kapan Indonesia?

"Dampak pembatasan bisa dikatakan sangat besar pada kehidupan masyarakat dan ekonomi," katanya, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Minggu (26/4/2020).

Malaysia memperluas pembatasan aktivitas masyarakat hingga 12 Mei 2020. Sementara selama Ramadhan ini, pembatasan tersebut sedikit diperlonggar untuk memberi kesempatan masyarakat yang beragama Islam melakukan perjalanan.

Lockdown diberlakukan Malaysia sejak 18 Maret 2020 setelah jumlah kasus virus corona di negara itu melonjak.

Sejauh ini pertumbuhan jumlah orang yang terinfeksi di negara ini telah melambat. Kementerian Kkesehatan Malaysia melaporkan kurang dari 90 setiap harinya dalam 8 hari terakhir.

Sebelunnya, Bank Negara Malaysia memprediksi ekonomi Malaysia akan menyusut 2 persen atau menjadi sekitar 0,5 persen pada tahun ini. Hal itu dikarenakan adanya pandemi corona yang bisa membawa ekonominya ke level terburuk selama lebih dari 1 dekade terakhir.

Perlu diketahui, Malaysia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah korban virus corona tertinggi. Sebanyak 3.100 jiwa telah terinfeksi corona di Malaysia, dengan 50 kasus meninggal.

Hal itu menjadikan perjalanan bisnis Malaysia selama sebulan terakhir ikut berdampak, khususnya pada sektor perdagangan dan pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com