Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indef: Kartu Prakerja Bukan Tidak Dibutuhkan, Tapi Momentumnya Tidak Pas

Kompas.com - 26/04/2020, 16:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai momentum penerbitan Kartu Prakerja di masa pandemi virus corona (Covid-19) kurang tepat.

Hasil riset Indef menunjukkan, Kartu Prakerja merupakan 1 dari 6 kebijakan penanganan Covid-19 yang mendapat respons negatif dari masyarakat.

Dari 38.260 perbicangan di linimasa Twitter selama 27 Maret 2020 hingga 5 April 2020, 81 persen masyarakat merespons negatif. Kartu Prakerja disebut boros anggaran dan adanya konflik kepentingan.

"Kita tahu jumlah PHK meningkat. Adanya Kartu Prakerja bukan tidak dibutuhkan, tapi momentumnya tidak pas sama sekali," kata Eko dalam konferensi video di Jakarta, Minggu (26/4/2020).

Baca juga: Gaduh Dana Rp 5,6 Triliun Kartu Prakerja, untuk Bayar Pelatihan atau Jadi BLT?

Eko menilai, hadirnya Kartu Prakerja di masa pandemi seolah dipaksakan pemerintah untuk memberdayakan pekerja terdampak PHK. Padahal pekerja PHK saat ini lebih membutuhkan dana riil sebagai bantuan sosial, bukan untuk pelatihan.

Terlebih, pelatihan online yang terdapat dalam Kartu Prakerja terkesan "nyeleneh". Mulai dari pelatihan mengetik Microsoft Word Rp 500.000 hingga pelatihan ojek online yang dibanderol Rp 1 juta.

"Isinya kelas online, konflik kepentingan, masyarakat banyak tidak setuju. Waktunya tidak tepat hanya karena sudah diprogramkan jadi dipaksakan," ungkap Eko.

Untuk memperbaiki penanganan Covid dan sentimen publik, Eko menilai dana Kartu Prakerja hendaknya bisa direalokasi untuk sektor lain selama pandemi masih menekan pendapatan rakyat.

Implementasi maupun penyaluran bantuan sosial pun mesti cepat dan tepat sasaran. Penyaluran bansos yang cepat akan mempercepat pemulihan terhadap ekonomi yang semakin terjerembab.

"Saran saya untuk memperbaiki, ini perlu penguatan konsep implementasinya. Bagaimana caranya kebijakan bisa sampai ke masyarakat. Isu-isu itu harus ditekankan oleh presiden dan kementerian agar penanganan Covid-19 menimbulkan optimisme," tandas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com