Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan Kucurkan Bantuan Padat Karya

Kompas.com - 28/04/2020, 20:45 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Salah satu upaya adalah memberikan bantuan padat karya untuk membangun infrastruktur pertanian, seperti yang dilakukan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Menurut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, infrastruktur yang dibangun perlu penanganan segera dan berdampak terhadap pertanaman.

Tujuan pembangunan infrastruktur semacam itu adalah agar produksi komoditas pertanian tetap berjalan.

Baca juga: Derasnya Arus Investasi di Lampung Ancam Pertanian, Mentan: Kami Akan Lindungi Lahan Sawah

“Tak hanya menyejahterkan petani. Program padat karya juga bisa sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujar Sarwo Edhy dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).

Ia melanjutkan, kegiatan padat karya dilakukan masyarakat yang terdiri dari Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Kelompok Tani (Poktan).

“Dana untuk padat karya langsung ditransfer dari pemerintah ke rekening kelompok penerima manfaat,” ujar Dirjen PSP Kementan.

Kelompok tani, imbuh dia, selanjutnya mulai melaksanakan program dengan dibimbing petugas pertanian yang ada di daerah.

Bantuan sebesar Rp 600 juta

Kementan sendiri memberikan bantuan untuk Program Padat Karya di Simalungun itu sebesar Rp 600 juta.

Bantuan itu ditujukan untuk memperbaiki talang irigasi yang jebol karena longsor, sehingga lahan yang semula tidak produktif dapat dioptimalkan.

Perbaikan talang irigasi di Desa Nagori Negeri Dolok, Kabupaten Simalungun dikerjakan bersama oleh P3A Harapan Tani sebagai penerima bantuan padat karya dari Kementan.

Lahan seluas 430 hektar (ha) sebelumnya tidak dapat dilakukan pertanaman karena rusaknya talang irigasi.

Baca juga: Ungkap 3 Skenario, Mentan Pastikan Stok Beras Aman hingga Idul Fitri

“Dengan perbaikan talang irigasi ini, diharapkan produktivitas pertanian dapat terus meningkat dan memberikan nilai tambah bagi para petani,” ujar Sarwo Edhy.

Setelah proyek selesai, ia berharap seluruh masyarakat dan petani untuk terus menjaga dan melakukan pemeliharaan, sehingga fungsinya akan tetap terjaga.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, program padat karya merupakan suatu kegiatan produktif dalam rangka memberi kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi petani saat panceklik.

"Program padat karya infrastruktur pertanian ini diharapkan dapat menyentuh langsung kebutuhan publik sehingga dapat memberikan peningkatan produksi pertanian,” ujar dia.

Baca juga: Kementan Ingatkan Perusahaan Mitra untuk Membeli Ayam dari Peternak Mandiri

Mentan melanjutkan, manfaat lain adalah untuk pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja bagi petani dan masyarakat sekitar yang belum punya pekerjaan tetap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com