Padahal, kata dia, British Airways sempat menyatakan punya cukup dana untuk menangkal badai virus corona dan menolak dukungan pemerintah.
"Balpa tidak menerima keputusan terkait hilangnya pekerjaan ini dan akan berjuang untuk menyelamatkan setiap pegawai," ungkap Sutton.
Maskapai di seluruh dunia telah susah payah menyelamatkan diri dari dampak virus corona.
Baca juga: Maskapai Dilarang Angkut Penumpang, Refund Tiket Bakal Diberi Voucher
Di Inggris, maskapai EasyJet merumahkan 4.000 orang awak kabin di Inggris selama dua bulan. Sementara itu, miliarder dan pebisnis Sir Richard Branson meminta dana pinjaman dari pemerintah untuk menyelamatkan maskapai miliknya, Virgin Atlantic.
Maskapai Australia Qantas merumahkan 20.000 orang pegawai. Adapun maskapai Air Canada juga merumahkan sekira 15.200 pegawai.
Kemudian, maskapai Norwegian Air menyatakan kemungkinan bakal kehabisan dana pada pertengahan Mei 2020.
Di Amerika Serikat, sebanyak 4.800 pilot American Airlines setuju untuk mengambil cuti dengan pemangkasan gaji dan lebih dari 700 orang pilot mengambil pensiun dini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.