Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Asing Pencuri Ikan Tenggelam, KKP Kerahkan Armada Pencari

Kompas.com - 29/04/2020, 20:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengerahkan 4 kapal pengawas dan pesawat air surveillance untuk mencari beberapa nelayan pelaku illegal fishing yang tenggelam di laut Natuna Utara.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu mengatakan, pihaknya melibatkan banyak pihak dalam pencarian, mulai dari Basarnas, TNI AL, coast guard Vietnam, dan Basarnas Malaysia.

”Di luar illegal fishing yang dilakukan, joint rescue ini merupakan bagian dari tindakan kemanusiaan dan bentuk keprihatinan atas insiden tenggelamnya KIA berbendera Vietnam tersebut," kata Tb dalam keterangan resmi, Rabu (29/4/2020).

Tb mengatakan, tim SAR gabungan lintas negara itu masih berusaha melakukan penyisiran di lokasi tenggelamnya kapal ilegal berbendera Vietnam, BD 92039 TS. Kapal tersebut tenggelam karena melakukan perlawanan ketika akan ditangkap oleh Kapal Pengawas Perikanan KKP Orca 03.

Baca juga: Ketemu Pencuri Ikan, Menteri KKP: Kenapa Curi Ikan di Indonesia?

Dihubungi secara terpisah, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono menjelaskan, pesawat air surveillance melengkapi armada pencarian.

”Selain dengan KP. Orca 03, KP. Orca 02, KP. Hiu Macan dan KP. Hiu Macan Tutul 02 yang bersama-sama dengan KMN Pulau Nipah (BAKAMLA) dan KRI Bontang (TNI AL), kami juga menggunakan pesawat air surveillance untuk melakukan penyisiran di lokasi,” papar Ipung.

Adapun hingga kini, pihaknya terus berkoordinasi dengan para tim pencari setelah peristiwa tersebut terjadi.

“Hal ini menunjukkan kita sama sekali tidak abai atas insiden kemanusiaan yang terjadi tersebut. Semua aparat di lapangan masih terus berupaya melakukan hal terbaik kaitannya dengan pencarian dan penyelamatan awak kapal yang tenggelam tersebut,” pungkas Pung.

Sebelumnya diberitakan, kapal ikan berbendera Vietnam tenggelam di Laut Natuna Utara pada tanggal 20 April 2020.

Kapal tersebut melakukan upaya perlawanan dengan manuver berbahaya dan menabrakkan kapal mereka dengan Kapal Pengawas Orca 03 yang saat itu hendak melakukan Penghentian, Pemeriksaan dan Penahanan.

Dari 6 Anak Buah Kapal (ABK) yang diinfokan, 2 orang selamat dan 4 orang lainnya hingga saat ini masih hilang.

Baca juga: Cerita Susi Pudjiastuti soal Pintarnya Mafia Pencuri Ikan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com