Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang PHK Melanda Industri Penerbangan Eropa

Kompas.com - 03/05/2020, 09:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan di seluruh dunia mulai mengalami kondisi menyakitkan akibat pagebluk virus corona.

Sejalan dengan prospek pemulihan yang cepat dari wabah virus corona, maskapai mulai memangkas bisnis mereka.

Dilansir dari CNN, Minggu (3/5/2020), pada pekan ini saja, sejumlah maskapai penerbangan terkemuka Eropa menyatakan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap puluhan ribu pegawai.

Baca juga: Dampak Virus Corona, British Airways Berencana Pangkas 12.000 Pegawai

Hal ini disebabkan maskapai-maskapai harus memangkas biaya akibat lesunya outlook bisnis penerbangan untuk jangka menengah.

Maskapai Ryanair, Lufthansa, British Airways, Scandinavian Airlines, dan Air France-KLM ditaksir dapat melakukan PHK terhadap 32.000 pegawai. Sejumlah maskapai lainnya di kawasan Eropa diprediksi bakal menyusul.

"Kita menghadapi tantangan terbesar dalam sejarah. Kita berjuang untuk masa depan perusahaan ini dan masa depan 130.000 pegawai Lufthansa Group," kata CEO Lufthansa Carsten Spohr.

Lufthansa Group sudah mengurangi jam kerja terhadap 80.000 pegawainya. Selain itu, jadwal penerbangan pun dipangkas secara drastis, hingga mencapai level terendah sejak tahun 1955.

Baca juga: Terdampak Virus Corona, Boeing Bakal PHK 15.000 Pekerja

Selain itu, kata Spohr, sebanyak 3.000 penerbangan harian Lufthansa Group sudah dibatalkan. Pun sebanyak 92 persen armada grup maskapai penerbangan asal Jerman tersebut tidak terbang.

"Ini amat sangat getir, menyakitkan, dan memilukan," ungkap Spohr.

 

Dalam kondisi tidak ada penerbangan domestik apalagi internasional dan tidak ada kejelasan kapan permintaan akan kembali, hampir tidak mungkin krisis keuangan dielakkan oleh maskapai.

British Airways mengumumkan bakal memangkas sekira 12.000 orang pegawainya. Selain itu, Ryanair pada Jumat (1/5/2020) mengumumkan PHK terhadap 3.000 orang pegawainya.

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memprediksi pendapatan penerbangan komersial global anjlok 55 persen pada tahun ini. Angka itu setara 314 miliar dollar AS atau sekira Rp 4.760 triliun (kurs Rp 15.161 per dollar AS).

Beberapa maskapai utama di Eropa dan Amerika Serikat pun telah meminta dana talangan dari pemerintah setempat.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Lufthansa Batalkan 7.100 Penerbangan

Lufthansa Group, yang memiliki maskapai penerbangan di Jerman, Swiss, Austria, dan Belgia tengah dalam pembicaraan intensif dengan pemerintah Jerman terkait dukungan keuangan.

Spohr menyebut, pihaknya telah menerima dana bantuan dari pemerintah Swiss dan dalam negosiasi dengan pemerintah Austria dan Belgia.

"Masa depan Lufthansa saat ini sedang ditentukan. Pertanyaannya, apakah kita bisa menghindari kebangkrutan dengan bantuan dari pemerintah empat negara operasional," terang Spohr.

Awan gelap akibat virus corona juga menyelimuti pabrikan pesawat dan bandara. Pabrikan pesawat Boeing pada pekan ini mengumumkan 16.000 pegawai dan kerugian sebesar 1,7 miliar dollar AS pada kuartal I 2020.

Baca juga: Rumahkan 6.000 Pekerja, Bos Airbus Akui Bisnis Berdarah-darah

Sementara itu, Airbus merumahkan sementara lebih dari 6.000 pegawainya. CEO Airbus Guillaume Faury pun menyebut, kondisi keuangan pabrikan pesawat itu tengah berdarah-darah lantaran maskapai menunda atau membatalkan pesanan pesawat baru.

Bandara terbesar di Eropa, yakni Bandara Heathrow di London, Inggris pada Jumat melaporkan kerugian sebesar 441 juta dollar AS atau setara sekira Rp 6,6 triliun pada kuartal I 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com