Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

BPS Jelaskan soal Stok Beras

Kompas.com - 03/05/2020, 13:52 WIB
Inang Sh ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

“Jadi kami selalu berkoordinasi dengan Pusdatin Kementan dan atau kementerian lembaga lainnya terkait update data pangan dan lainnya" katanya.

Dukungan untuk memperbaiki sistem distribusi

Sementara itu, Kadarmanto juga mendukung upaya kementan untuk memperbaiki sistem distribusi yang selama ini dinilai menjadi pemicu defisit pangan.

Untuk itu, dia juga mengharapkan Kementan melakukan pengecekan Delta Stok di gudang-gudang pangan Indonesia.

"Jadi kalau saya perhatikan perlu dicek di Delta Stock dan memperbaiki pola distribusi. Sehingga, ini bisa digunakan sebagai acuan ketersediaan,” jelasnya.

Baca juga: Pastikan Kebutuhan Pokok Aman, Kementan Perbaiki Alur Distribusi

Menurutnya, bila ditambahkan stok Bulog, maka harus dipastikan juga bila data yang ada di Bulog adalah hasil impor sementara Serap Gabah, termasuk pengadaan dalam negeri yang sudah termasuk dalam Produksi.

“Toh secara nasional kita masih surplus produksi," tegasnya.

Adapun, Kementan sebelumnya telah memperkirakan produksi beras pada Juni mendatang surplus 6,4 juta ton.

Perkiraan ini didasarkan pada produksi dan kebutuhan konsumsi bulanan, serta memperhitungkan stok yang ada.

Pada akhir Maret 2020, stok terhitung sebanyak 3,45 juta ton. Rinciannya stok dari Bulog 1,4 juta ton, penggilingan 1,2 juta ton, pedagang 754.000 ton, dan di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) 2,939 ton.

Baca juga: Kementan Perkirakan Produksi Beras Indonesia Surplus 6,4 Juta Ton

Itu juga belum termasuk stok di masyarakat lainnya, seperti rumah tangga dan hotel retoran kafe (horeka).

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, saat ini pihaknya terus menjaga ketersediaan pangan khususnya pada 11 komoditas bahan pokok.

Di samping itu, Mentan juga sedang mengintensifkan berbagai kerja sama dengan kementerian, lembaga, dan unsur terkait agar ketersediaan dan distribusi pangan tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com