Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Optimisme Konsumen Turun Tajam pada April 2020

Kompas.com - 03/05/2020, 17:31 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

 

Lebih lanjut, optimisme konsumen di area perkotaan dan pedesaan juga terlihat melemah. Untuk konsumen di daerah perkotaan, IKK terlihat turun 21,1 persen menjadi 79,7. Sementara IKK di daerah pedesaan turun 18,8 persen (mom) menjadi 81,7.

Dan bila dilihat secara regional, IKK terlihat menurun pada sejumlah provinsi besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta yang turun 26 persen menjadi 78,9 dan Jawa Tengah yang turun 24,4 persen menjadi 86,4.

Baca juga: Riset: Konsumen yang Dine In Turun Drastis, Layanan Delivery Meningkat Tajam

Kemudian, Jawa Barat turun 21 persen ke 73,5 dan Jawa Timur turun 19,8 persen menjadi 91,7.

Selanjutnya, Sulawesi Selatan turun 16,8 persen menjadi 76,6 dan IKK Sumatera Utara juga turun 15,6 persen menuju 73,8.

Ke depan, konsumen mengharapkan tekanan inflasi yang lebih rendah untuk 6 bulan selanjutnya. Ini terlihat dari indeks kekhawatiran konsumen akan inflasi enam bulan ke depan yang turun 7,8 persen menuju 169,5.

Sementara itu, konsumen di beberapa kota besar kurang optimis terhadap prospek nilai tukar rupiah. Indeksnya bahkan turun 6,4 persen menjadi 63,1.

Seiring dengan hal itu, konsumen juga tak begitu yakin bahwa suku bunga acuan akan kembali turun. Ini terlihat dari indeks yang turun 12,2 persen menjadi 107,2. (Bidara Pink)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Survei Konsumen DRI: Optimisme konsumen turun tajam di April 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com