Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Ketakutan Karyawan di Tempat Kerja dan Solusinya

Kompas.com - 03/05/2020, 18:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap karyawan umumnya pasti memiliki rasa takut terhadap sesuatu yang berkaitan erat dengan pekerjaannya.

Rasa takut atau kecemasan ini beragam, misalnya takut performa kerja menurun, takut pekerjaan tidak selesai sesuai deadline, bahkan tidak mendapat THR (Tunjuangan Hari Raya), dan lain sebagainya.

Sebenarnya, rasa takut itu wajar dan sah-sah saja. Namun, jangan biarkan perasaan Anda diselimuti rasa takut yang berlebihan.

Baca juga: Pantau Kerja Karyawan saat Work From Home, Cermati 4 Hal Ini

Efeknya tidak sehat untuk diri sendiri, performa kerja dan perkembangan karier di masa depan.

Oleh sebab itu, marilah kita kenali dulu apa saja jenis ketakutan yang sering dialami banyak karyawan di dunia kerja saat ini? Serta bagaimana solusi mengatasi rasa takut tersebut?

Berikut ulasannya seperti dikutip dari Cermati.com, Minggu (3/5/2020).

1. Takut menghadapi atasan

Apa Anda merasa segan berhadapan dengan atasan? Tenang, hal ini wajar terjadi.

Apalagi jika atasan Anda memiliki karakter seperti perfeksionis atau galak. Hal ini tak bisa dihindari terus menerus.

Baca juga: Punya Atasan Bad Boss, Siasati dengan 5 Cara Ini

Selama Anda masih bekerja di perusahaan yang sama, otomatis akan sering bertemu dan berkomunikasi untuk berbagai urusan pekerjaan.

Solusinya, belajar untuk berpikiran terbuka. Pelajari cara komunikasi yang baik, jelas dan sopan dengan atasan Anda.

Kurangi rasa takut berlebihan, pupuk rasa percaya diri Anda di tempat bekerja. Biar aman, pastikan Anda selalu selesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.

2. Takut tidak bisa selesaikan tugas

Tiba-tiba Anda mendapat tugas yang lebih rumit daripada tugas sebelumnya. Muncul kecemasan bahwa Anda tak sanggup menyelesaikan tugas tersebut tepat waktu.

Well, stop thinking negative, jangan menyerah atau kompain dulu tapi coba dikerjakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com