Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Industri Penerbangan Berada dalam Tekanan

Kompas.com - 04/05/2020, 19:57 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) berpengaruh pada kinerja banyak sektor industri di dalam negeri, salah satunya industri penerbangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, akibat virus corona, jumlah penerbangan di dalam negeri kini turun drastis. Dalam kondisi normal, terdapat 79.000 penerbangan internasional maupun domestik. Sementara saat ini kini hanya tersisa 70 penerbangan.

"Penerbangan Indonesia sendiri yang tadi pagi disampaikan di dalam sidang kabinet dari 79.000 sekarang tinggal 70 penerbangan, Jadi pasti semua lembaga atau perusahaan penerbangan mengalami tekanan yang sangat luar biasa," ujar Sri Mulyani ketika memberikan penjelasan kepada anggota Badan Anggaran DPR RI, Senin (4/5/2020).

Baca juga: Menjelang Hari-hari Terakhir Usia Maskapai Penerbangan

Hingga saat ini setidaknya ada 12.303 penerbangan domestik dan internasional yang dibatalkan sejak Januari hingga Februari lalu. Industri penerbangan pun kehilangan pendapatan hingga Rp 207 miliar akibat pembatalan penerbangan tersebut.

Kemerosotan jumlah penerbangan tersebut juga berdampak pada sektor pariwisata yang merupakan salah satu pendorong dan penyumbang devisa terbesar bagi negara.

"Pada Februari jumlah wisatawan mancanegara yang menyambangi Indonesia terkontraksi 30 persen, sementara kalau lihat angka di Maret sudah hampir 50 persen," ujar Sri Mulyani.

"Untuk tingkat okupansi hotel Februari sudah turun 70 persen, saat ini mungkin hampir 90 persen," ujar dia.

Lesunya industri pariwisata pun berimbas pada ancaman PHK terhadap hampir 50 juta pekerja yang berkecimpung di industri tersebut.

Dampak pandemi virus corona terhadap industri penerbangan dan pariwisata pun terasa di berbagai negara lain di dunia.

Di seluruh dunia sudah ada 240.000 penerbangan yang dibatalkan. Angka tersebut masih bisa lebih besar mengingat, angka tersebut hanya dari periode Januari hingga Februari.

Tercatat ada 1000 pesawat maskapai Amerika yang harus berhenti beroperasi dan ada 25 juta pekerja yang berkaitan dengan sektor penerbangan terkena dampaknya.

"1000 pesawat maskapai Amerika di perjalanan berhenti beroperasi dan 25 juta pekerja yang berkaitan dengan industri penerbangan akan mengalami dampak," kata Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com