Pekerja Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta Jalani Rapid Test

JAKARTA, KOMPAS.com – Pekerja di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta melakukan rapid test gratis dari PT Fokus Keluarga Sehat (FKS Sehat).

Rapid test ini merupakan kedua kalinya dilakukan, setelah sebelumnya tes massal yang pertama digelar pada 9 April 2020 yang lalu.

Rapid-test yang dilakukan dengan menggunakan alat Vazyme ini diikuti oleh hingga 300 petugas bea cukai, imigrasi Angkasa Pura 2 Cargo, Gudang Gapura, Garuda Indonesia Kargo, Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK), AVSEC, dan petugas-petugas lainnya.

Baca juga: Akibat Corona, Jumlah Penduduk Miskin RI Bisa Capai 37,9 Juta Orang

Direktur FKS Sehat Yanuar Samron mengatakan, petugas-petugas yang bekerja di terminal kargo Soekarno-Hatta ini merupakan garda depan dalam memastikan kelancaran arus masuk alat-alat medis yang diimpor dari luar negeri.

“Mereka terus bekerja keras mengatasi dampak penyebaran virus yang lebih luas lagi. Namun, mereka juga rentan terpapar karena lini tugas yang dijalankan. Kami mengutamakan test massal kepada para petugas di lingkup terminal kargo, karena ini menjadi usaha penting dalam upaya pemutusan rantai penyebaran Covid-19 ini,” kata Yanuar melalui siaran media, Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Yanuar mengatakan, alat-alat medis yang masuk melalui bandara Soeta tentunya akan dikirimkan ke rumah sakit-rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk memastikan semaksimal mungkin alat medis tersebut tudak terkontaminasi virus.

Baca juga: Pemerintah Tunda Kedatangan 500 TKA hingga Covid-19 Usai

“Rapid test ini sudah kali kedua diadakan, untuk test seperti ini memang sebaiknya dilakukan secara reguler. Kami menilai tes cepat seperti ini menjadi krusial terutama bagi kami yang menjadi gerbang utama masuknya barangbarang dari negara-negara lain, termasuk APD, obat-obatan, test kit dan sebagainya,” ujar Ade Yolando Sudirman, General Manager Logistik dan Distribusi Angkasa Pura Kargo.

FKS Sehat menggunakan Vazyme Rapid Test COVID-19 yang telah mendapatkan lisensi the United States Food and Drug Administration (US FDA), lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (dengan merek dagang Biolidics), melalui Emergency Use Authorization (EUA).

Selain itu, Vazyme juga berlisensi National Medical Products Administration (NMPA), badan pengawas produk medis dan obat-obatan Tiongkok; Health Sciences Authority (HSA), regulator produk kesehatan, bank darah, dan alat medis Singapura.

Baca juga: Shopee: Selamat Jalan “Pakdhe” Didi Kempot