Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Perawatan Pesawat Bakal Moncer usai Covid-19

Kompas.com - 05/05/2020, 15:18 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat bisnis penerbangan AIAC Arista Atmadjati memproyeksikan, bisnis industri perbaikan dan pemeliharaan pesawat atau Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) bakal moncer pada tahun 2022.

"Ke depan, bisnis MRO memang sangat menjanjikan mengingat traffic penumpang di Indonesia selalu tumbuh dua digit. Pertumbuhan ini membuat maskapai akan menambah jumlah armada, sehingga menjadi peluang bagus untuk bisnis MRO di Indonesia dan market regional," kata Arista melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, potensi bisnis industri MRO di Indonesia mencapai 920 juta dollar AS atau Rp 13,8 triliun (kurs Rp 15.100 per dollar AS).

Baca juga: Garuda Siap Alokasikan 25 Seat Gratis di Setiap Penerbangan Setelah Covid Mereda

Dalam empat tahun ke depan diperkirakan bisa naik menjadi 2 miliar dollar AS, setara Rp 30,2 triliun.

"Untuk itu, para pelaku industri penerbangan tengah mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas industri MRO di Indonesia," ujarnya.

Menurut Arista, secara faktual, untuk merawat 1.500 pesawat di Indonesia, hanya 4 MRO yang bisa dibilang kredibel, diantaranya PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk, MRO Lion Air di Batam, MRO Pelita Air, dan Merpati Maintenance Facilities (MMF) di Surabaya. 

Arista mengatakan, beberapa maskapai asing sudah mempercayakan perawatannya ke GMF, selain merawat pesawat Garuda Indonesia dan Citilink Indonesia.

Baca juga: Sri Mulyani: Industri Penerbangan Berada dalam Tekanan

Beberapa pelanggan GMF yaitu Lion Air, Sriwijaya Air, maskapai luar seperti KLM Belanda, Kabo Air Nigeria, PIA Pakistan, dan beberapa pesawat wide body kargo dari luar negeri.

Pada tahun ini, GMF menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 5 persen dengan peningkatan laba bersih sekitar 10 persen.

GMF juga telah mengucurkan belanja modal sebesar 50 juta dollar AS pada tahun ini untuk mengejar pertumbuhan target laba bersih di tahun ini, yang dialokasikan untuk ekspansi bisnis, baik secara organik maupun non-organik.

"GMF optimistis dapat memenuhi target karena terjadi pekerjaan redelivery dari non-group terutama dari maskapai penerbangan internasional meningkat menjadi 35 proyek dari sebelumnya 14 proyek di tahun 2019," katanya.

 

Dampak virus corona

Arista menambahkan, di tengah pandemi virus corona (Covid-19), GMF justru mengalami peningkatan perawatan pesawat, baik dari grup maupun non-grup.

Adanya penutupan penerbangan ke China dan Korea Selatan dalam batas waktu yang belum ditentukan akibat Covid-19, membuat GMF mendapat berkah karena maskapai internasional menjadikan GMF sebagai alternatif perawatan pesawat yang tidak bisa ditunda, seperti airframe maintenance.

"Hingga awal Maret 2020, ada tiga airframe yang dijadwalkan akan melakukan paket perawatan pesawat ke GMF. Sementara pada Februari 2020, GMF telah mengantongi order untuk 35 proyek Aircraft Redelivery," jelasnya.

Baca juga: Menjelang Hari-hari Terakhir Usia Maskapai Penerbangan

Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019. Pada Desember 2019, komposisi perbandingan pelanggan internasional sebesar 71 persen, sementara tahun ini diharapkan naik 85 persen.

Saat ini, untuk perawatan pesawat GMF memaksimalkan 25 line yang ada, yakni hanggar 1, 3, dan 4 di GMF Aero Asia dengan total 21 line, ditambah Merpati Maintenance Facility 2 line, Pondok Cabe 1 line, dan Denpasar 1 line.

Selain itu, GMF juga mengambil langkah melakukan disinfeksi terhadap berbagai pesawat yang dirawat dan masuk hanggar GMF.

Disinfeksi dilakukan di seluruh area yang bersentuhan langsung dengan penumpang seperti lavatory (toilet pesawat), area seat, bagasi kabin, dan galeri pesawat. 

Baca juga: Gelombang PHK Melanda Industri Penerbangan Eropa


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com