Dengan begitu, pasokan masker medis tetap terjaga dan terprioritaskan bagi para tenaga medis dan pasien yang membutuhkan.
“Kami berupaya untuk menghubungkan UMKM dengan pemasok bahan baku dan menghubungkan mereka dengan pasar,” ucap Teten.
Selain berperan sebagai kurator dan pengendali kualitas produk, Karya Nusantara sekaligus membantu membuka pasar bagi UMKM pembuat produk-produk APD yang meliputi hazmat kit, pelindung wajah, masker kain, sarung tangan dan pelindung kaki.
Baca juga: BPK: Penyaluran Bansos Berisiko Tak Efektif
Pihaknya mengidentifikasi banyak UMKM yang saat ini melakukan shifting usaha dari yang semula bergerak di bidang konveksi, termasuk produsen bendera, banting setir ke produksi masker kain atau APD.
“Skema yang kami lakukan yakni memetakan UMKM berdasarkan info yang masuk, lalu kita identifikasi dengan melibatkan dinas dan asosiasi, dan setelahnya melakukan kurasi,” kata Teten.
Kemenkop UMKM juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk distribusi, juga dengan PKBL BRI. Teten memastikan UMKM yang memenuhi syarat kualitas dapat melanjutkan ke produksi APD, yaitu hazmat, pelindung wajah, masker, pelindung kaki, dan sarung tangan.
Ia optimistis UMKM bisa memproduksi lebih banyak APD sepanjang pasokan bahan baku juga tercukupi.
Baca juga: Catat, Ini Jadwal Pencairan THR PNS dan TNI/Polri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.