Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Telur Ayam HE Dijual, Kementan Surati Perusahaan Breeding

Kompas.com - 06/05/2020, 13:55 WIB
Muhammad Idris

Penulis

 

"Terkait telur HE sebenarnya pada aturan yang ada adalah integrator (perusahaan breeding) tidak boleh memperjualbelikan telur itu. Walaupun sebenarnya telur tersebut layak dikonsumsi," jelas Ketut kepada Kompas.com, Rabu (6/5/2020).

Telur yang cepat membusuk, membuat telur HE tak bisa diperdagangkan di pasar. Ini mengingat distribusi telur yang bisa berhari-hari hingga ke tangan konsumen. Idealnya, telur HE harus segera dikonsumsi tak lebih dari seminggu setelah keluar dari perusahaan breeding.

Baca juga: Banjir Telur Infertil di Pasar, Peternak Minta Perusahaan Breeding Ditindak Tegas

"Terkait telur HE mungkin saja oleh integrator breeding niatnya telor HE di musnahkan atau dibagikan ke orang atau masyarakat miskin sebagai CSR, tapi oleh oknum tertentu mungkin saja di perjual belikan," ujar dia.

Pertimbangan lain, menurut Ketut, peredaran telur HE ke pasar akan mengganggu harga telur negeri yang diproduksi peternak ayam layer. Ini karena harga telur HE jauh lebih murah dibanding telur ayam ras.

"Karena telur tersebut akan mengganggu telur peternak layer," tutur Ketut.

Cara bedakan telur infertil dengan telur ayam ras

Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar Jatim, Rofiyasifun menjelaskan, telur ayam HE memiliki ukuran yang sama dengan telur ayam negeri. Ciri paling mencolok yakni warna telur yang lebih pucat atau putih. Telur HE memang layak dikonsumsi, hanya kekurangannya lebih cepat membusuk.

"Paling gampang bedakan itu kalau telur ayam peternak itu coklat atau putih agak kecoklatan. Sementara ciri telur HE itu putih atau pucat. Kalau telur ayam peternak di suhu normal bisa 30 hari, telur HE bisa seminggu saja bisa bertahan. Kalau dari ukuran telurnya itu sama," terang dia.

Baca juga: Telur Ayam Infertil Harusnya Dimusnahkan atau Dibagi Gratis, Bukan Dijual ke Pasar

Dikatakan Rofiyasifun, telur ayam negeri atau ras (final stock/FS) yang dihasilkan peternak juga terkadang memiliki warna pucat. Namun, jumlahnya sangat sedikit.

"Telur dari FS juga ada yang putih, tapi sangat sedikit. Kenapa bisa putih? Karena ayamnya ada trouble seperti sedang sakit. Tapi dari total telur yang diproduksi di farm, telur yang warnanya putih hanya sekitar 2-3 persen. Misalnya peternakan saya setiap hari bisa produksi 1 ton telur ayam, paling yang warnanya pucat 5 kilogram saja," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com