NEW YORK, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Arab Saudi diprediksi terkontraksi atau minus 3,2 persen.
Selain itu, lembaga pemeringkat Moody's juga mengoreksi outlook peringkat utang Arab Saudi dari stabil menjadi negatif. Hal ini diungkapkan Moody's pada akhir pekan lalu.
Buruknya data ekonomi tersebut disebabkan Arab Saudi menghadapi dua faktor penyebab guncangan ekonomi, yakni virus corona dan anjloknya harga minyak.
Baca juga: Resmi, Arab Saudi Terbitkan Surat Utang Tenor hingga 40 Tahun
"Arab Saudi tengah mempersiapkan untuk menetapkan kebijakan yang ketat dan menyakitkan dalam menghadapi konstraksi pertumbuhan terburuk dalam dua dekade yang disebbakan dua guncangan, (yakni) lockdown akibat virus codona dan rendahnya harga minyak," kata menteri keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan seperti dikutip dari CNBC, Rabu (6/5/2020).
Akibat situasi perekonomian yang tak memungkinkan ini, Arab Saudi terpaksa harus memangkas proyek-proyek dan belanja pemerintah.
Sebab, negara kaya minyak tersebut menghadapi merosotnya cadangan devisa, defit fiskal yang melebar, dan risiko aset yang memburuk.
Baca juga: Harga Minyak Masih Anjlok, Arab Saudi Cari Utang
"Selain dari risiko kepada kekuatan fiskal kerajaan (Arab Saudi) dari pandemi dan guncangan (pada) harga minyak, masih ada risiko terkait ketidakpastian soal bagaimana pemerintah dapat menangkal kerugian pendapatan minyak dan menstabilkan beban utang dan aset dalam jangka menengah," tulis Moody's dalam laporannya.
Sementara itu, al-Jadaan menegaskan pentingnya pemangkasan anggaran.
"Kita harus memangkas belanja anggaran secara signifikan. Keuangan Arab Saudi harus lebih disiplin dan jalan ke depan masih panjang," ungkap dia.
Terkait pos anggaran yang bakal dipangkas, al-Jadaan mengaku daftarnya sangat panjang. Akan tetapi, kemungkinan anggaran yang akan dipangkas adalah beberapa proyek miliaran dollar AS, mulai dari pariwisata hingga infrastruktur.
Baca juga: Rusia Bertemu Arab Saudi Besok, Harga Minyak Dunia Naik 5,5 Persen
Proyek-proyek tersebut masuk ke dalam program Vision 2030 yang dicetuskan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.