JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan hiburan terbesar di dunia yaitu Walt Disney Co baru saja dikabarkan kehilangan pendapatan sebesar 1,4 miliar dollar AS pada kuartal pertamannya (Q1) di tahun ini.
Akibatnya laba perusahaan jatuh 91 persen menjadi 475 juta dollar AS pada periode Januari-Maret.
Mengutip Bloomberg, Rabu (6/5/2020), hal ini disebabkan karena dampak dari pandemi yang membuat sejumlah taman bermain sepi pengunjung dan ditutup sementara.
Namun pihak Disney mengaku optimistis bahwa perusahaannya bisa melewati krisis ini.
"Kami masih percaya kami bisa menghadapi masalah tersebut dan bisa segera terlepas dari dampak ekonomi yang ditimbulkan," kata Chief eksekutif Disney Bob Chapek.
Baca juga: Terdampak Corona, Disney Tidak Bayar Gaji 100.000 Karyawannya
Disney telah mengambil berbagai langkah untuk memangkas biaya termasuk pengurangan gaji eksekutif dan cuti untuk pekerja.
Pada hari Selasa yang lalu perusahaan mengatakan akan menghapus pembayaran dividen bulan Juli dan menghemat sekitar 1,6 miliar dollar AS dan memotong belanja modal sebesar 900 juta dollar AS.
Kerugian pada kuartal tersebut dikurangi dengan kredit pajak karyawan sebesar 150 juta Dollar AS yang merupakan bantuan dari Undang-Undang Corona Virus Federal.
Disney juga menawarkan beberapa langkah jangka pendek untuk bisnis taman hiburannya dan berencana membuka resortnya di Sanghai pada tanggal 11 Mei nanti.
"Kami melihat tanda-tanda yang menggembirakan dari pengembalian bertahap melihat beberapa kemiripan situasi normal di China," tutup Chappek.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.