Para petani dan masyarakat di Gorontalo diminta memanfaatkan dan mengoptumalisasi pekarangan rumah dan lahan kosong berpotensi besar untuk gerakan tanam serentak.
Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan penanaman tersebut untuk menambah jumlah pangan stok yang ada menjadi lebih kuat. Meski demikian, ia menjamin pasokan pangan dalam posisi aman dan terkendali.
"Di tengah Pandemi Covid 19 ketersediaan stok pangan sampai 3 bulan ke depan dijamin aman karena sesuai laporan dari seluruh kabupaten atau kota terutama pada ketersediaan bahan pangan pokok cukup surplus," katanya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima Kamis (7/5/2020).
Baca juga: Wabah Covid-19, Jokowi: Pastikan Stok Pangan Terjaga Saat Ramadhan
Idris mengatakan, saat ini Pemprov Gorontalo terus memfasilitasi dan mendorong petani untuk mempercepat penanaman agar musim panen nanti Agustus-September mampu menambah jaminan ketersedian pangan.
"Sekali lagi, Insya Allah pangan kita selama 3 bulan ke depan dalam posisi yang aman," katanya.
Sementara itu, gerakan tanam juga dilakukan di Kabupaten Kediri. Di sana, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno langsung meminta seluruh jajaranya melakukan sosialisasi gerakan tanam untuk menambah kebutuhan lokal.
"Kami optimis mampu menjaga ketahanan pangan nasional, terutama saat panen raya padi di bulan april ini yang diperkirakan mencapai 50.758 ton gabak kering giling,” kata dia.
Ia pun optimis pada akhir tahun 2020 Kabupaten Kediri akan mencapai surplus beras sebesar 50.000 ton, aneka cabai surplus 29.000 ton, dan bawang merah 1000 ton.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Alihkan Komoditas dari Daerah Surplus ke Defisit
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ada sejumlah provinsi yang mengalami defisit beras. Namun hal itu kini mulai berkurang karena kebijakan intervensi daerah surplus.
"Setelah diintervensi, maka yang tersisa hanya Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara. Semuanya juga sudah berangsur baik," katanya.
Menurut Syahrul, beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, diantaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras.
"Kelancaran distribusi menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan stok beras. Karena itu kami berharap tidak ada lockdown atau isolasi wilayah," ujar Mentan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.