Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Wisnu Handoko mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap program tol laut.
Hal ini dilakukan agar program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo ini bisa lebih efektif dan efisien.
"Kami akan mengembangkan infrastruktur pelabuhan sebagai salah satu bentuk evaluasi program tol laut. Perbaikan dan pengembangan pelabuhan sangat penting karena di beberapa daerah, pelabuhannya bisa dibilang berhasil dalam program tol laut karena distribusi barangnya berjalan, namun aksesnya terbatas,” ujar Wisnu.
Selain itu, kata Wisnu pihaknya juga akan menambah frekuensi kapal yang awalnya dua minggu sekali menjadi seminggu sekali.
Baca juga: Kemenhub Ungkap 5 Modus Monopoli Tol Laut
Namun, untuk meningkatkan frekuensi kapal pihaknya juga akan menyesuaikan kebutuhan kapal dengan tingkat keterisian barang, yakni okupansi di sekitar 70 persen baru dapat ditambah frekuensi kapal.
Secara terpisah, Direktur Usaha dan Angkutan Barang PT Pelni (Persero) Masrul mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan pelaksanaan operasional kapal tol laut guna menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok maupun barang penting lainnya di Indonesia.
"Sepanjang triwulan I tahun 2020, realisasi muatan yang telah diangkut melalui kapal tol laut yang dioperasikan oleh perusahaan sebesar 1.393 TEUs untuk 8 trayek. Sejak masa Covid -19 hingga akhir tahun, pihaknya memproyeksikan dapat mengangkut muatan sejumlah 3.859 TEUs dan diharapkan lebih," ungkap Masrul.
Adapun muatan berangkat tersebut mengangkut sembako seperti gula, tepung terigu, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, ikan segar dan yang lainnya.
Baca juga: Trayek Tol Laut Dikuasai Swasta, Ini Penjelasan Menhub
Sedangkan untuk barang kebutuhan penting seperti benih padi, jagung dan kedelai, pupuk, semen, elpiji tiga kg, tripleks, besi baja konstruksi, baja ringan.
Masrul juga mengatakan, pihaknya terus memaksimalkan potensi muatan balik pada kapal tol laut dengan membawa hasil alam dari daerah untuk dapat dipasarkan di Jawa Port, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.