Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Komunitas Usaha Bantu Pemerintah Perangi Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 12:01 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Stanislaus Jumar menunjukkan foto dirinya di laman sosial media usai mendonasikan darah di kantornya di bilangan Jalan Kebahagiaan, Jakarta.

Wajahnya tampak semringah. Waktu itu, awal Januari 2020, sekitar satu bulan lebih sedikit sebelum wabah corona menerpa Indonesia.

"Bersama rekan- rekan kantor, kami rutin menyumbangkan darah melalui PMI (Palang Merah Indonesia) yang datang ke kantor," tuturnya.

Kantor tempat Jumar bekerja bergerak di bidang penyiaran radio. Institusi itu menggalang donasi darah dari para donor menjadi salah satu bagian penting dari tugas PMI.

Sekretaris Jenderal PMI, Sudirman Said, mengatakan PMI terus menjaga ketersediaan darah bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Kami berusaha agar stok darah tetap dalam jumlah yang aman," kata Sudirman Said pada Rabu (6/5/2020) di kantornya.

Lebih lanjut, Sudirman, pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah, pada 16 April 1963 itu menerangkan, lazimnya di bulan puasa, pihaknya harus bekerja ekstra agar stok darah tetap stabil jumlahnya.

Tantangan Covid-19

Sementara, tahun ini, aku Sudirman, puasa Ramadhan ada di tengah merebaknya corona.

Pemerintah, melalui Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan perang terhadap pandemi itu.

Berbagai kebijakan mulai dari keharusan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah saja diterapkan.

Tak hanya itu, masyarakat banyak juga diwajibkan menggunakan masker saat bepergian. Masyarakat wajib juga menaati aturan menjaga jarak fisik satu sama lain.

Kemudian, masyarakat juga wajib mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir lebih sering.

Berbagai kebijakan itu berdampak juga pada tugas PMI mengumpulkan donasi darah.

"Orang jadi tidak mau donor darah," kata alumnus Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) ini.

Sudirman Said mengatakan, di tengah tantangan-tantangan itu, Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengirimkan surat kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Idham Aziz.

Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said. Menurutnya, selama pandemi corona, PMI terus mengedukasi masyarakat bahwa berdonasi darah tetap aman. Kompas.com/Kurniasih Budi Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) Sudirman Said. Menurutnya, selama pandemi corona, PMI terus mengedukasi masyarakat bahwa berdonasi darah tetap aman.
Inti surat itu adalah agar kedua pucuk pimpinan tersebut memerintahkan anak buahnya berdonasi darah.

Tujuan utamanya adalah mengajak keterlibatan semua pihak membantu pemerintah.

"Itu (perintah) itu sudah trickle down ke bawah," tuturnya.

Berdasarkan perintah itulah kesatuan-kesatuan dari tentara dan polisi bergerak seluruhnya, melakukan donasi darah.

Keterlibatan masyarakat

Sudirman Said mengaku memahami betul pentingnya menjaga stok darah bagi masyarakat.

Maka dari itulah, selain mengharapkan bantuan dari aparat keamanan dan ketertiban, pihaknya bergerak cepat menjangkau komunitas-komunitas masyarakat lainnya, termasuk komunitas usaha.

"Di daerah misalnya, kami menjemput bola, menjangkau komunitas-komunitas," tutur Sudirman yang kembali aktif menjadi dosen di almamaternya saat ini.

Bus Donor Darah PMI Kota TangerangDok Humas PMI Kota Tangerang Bus Donor Darah PMI Kota Tangerang

Lebih lanjut, Sudirman membeberkan data mengenai kebutuhan darah di Indonesia.

Idealnya, jumlah pasokan darah di suatu negara besarnya dalam setahun adalah dua persen dari jumlah penduduk.

"Taruhlah, jumlah penduduk Indonesia 250 juta. Kebutuhan darah sekitar 5 juta kantong," tutur pria berkacamata ini.

Pada masa-masa krisis seperti ini, PMI sempat kekurangan 50 persen dari total ketersediaan darah.

Namun begitu, berkat gerakan yang masif dari berbagai lapisan masyarakat, angka itu bisa diperkecil hingga 20 hingga 30 persen dari total ketersediaan dimaksud.

Sementara, Sudirman menambahkan, dalam lingkup Jakarta, setiap harinya ada kebutuhan 1.000 kantong darah.

Edukasi

Lebih lanjut, aku Sudirman, pihaknya tetap melakukan edukasi bahwa berdonasi darah selama pandemi Covid-19 tetap aman.

"Kami mengedukasi masyarakat bahwa saat mengantre, ada jarak (fisik) tertentu yang diterapkan untuk para pendonor," ucapnya.

PMI, kata Sudirman juga mengatakan kepada pendonor untuk terlebih dahulu mengontak Unit Transfusi Darah (UTD) bersangkutan.

Tujuannya agar pendonor bisa mencatatkan waktu yang pas saat datang ke UTD dan memberikan donasi darah. Cara seperti ini akan mengurangi kerumunan di lokasi UTD.

"Jadi kami imbau untuk mem-booking (memesan) waktu dulu," ujar Sudirman.

Menurut Sudirman lebih lanjut, pihaknya selama pandemi dan selanjutnya tetap mengupayakan banyak cara agar donasi darah tetap bisa berlangsung sebagaimana mestinya.

"Jadi semua usaha kita kerjakan untuk meyakinkan masyarakat bahwa donasi darah selama pandemi ini aman dan memang darah itu kita butuhkan," kata Sudirman Said.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com