Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Agar UKM Tetap Cuan di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 08/05/2020, 16:41 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) memukul banyak sektor, tak terkecuali usaha kecil dan menengah (UKM). 

Meski begitu, pandemi juga bisa jadi peluang bagi pelaku UKM untuk tetap cuan atau meraup untung dalam menjalankan usahanya.

Hal ini terkait dengan terjadinya perubahan besar dari pola belanja masyarakat selama pandemi. Saat ini perilaku belanja masyarakat kian mengarah ke online.

Baca juga: Menkop: Setelah Covid-19 Berakhir, Kita Akan Lihat Lanskap Baru Ekonomi

CEO Paxel Bryant Christanto melihat permintaan akan frozen food dari beragam brand UKM semakin populer, terutama saat memasuki bulan Ramadhan.

“Terkait ketidakstabilan ekonomi yang belakangan dialami banyak pihak, gencarnya bisnis para pelaku UKM ini adalah peluang yang bagus untuk dijajaki. Memulai bisnis berskala kecil menengah, seperti berjualan makanan beku, bisa dilakukan dengan mudah asalkan kita mengerti caranya,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Hasil riset Kantar pada Februari 2020 menunjukkan terjadi peningkatan aktifitas belanja online sebesar 32 persen. Hal ini bisa jadi peluang bagi UKM untuk mengembangkan bisnisnya, 

Baca juga: 4 Tips Agar Tidak Terlilit Utang Kartu Kredit

Namun bagaimana caranya? berikut 3 tips memulai dan mempertahankan bisnis UKM di tengah masa pandemi dari Paxel:

1. Inovasi produk berdasarkan kebutuhan

Asri, pemilik usaha Jahitin.com, mengaku menjalankan bisnis dengan fleksibel setelah melihat kebutuhan persediaan masker dengan standar medis yang sempat langka.

“Meskipun kami bukan produsen masker, kami coba untuk fleksibel dengan kebutuhan masyarakat sekarang,” ujar Asri.

Inovasi Jahitin.com ditambah penjualan online lewat Paxel Market, akhirnya membuat 300 mitra penjahit mereka tetap produktif memproduksi 3,000 masker per hari di masa pandemi Corona.

Baca juga: Moda Transportasi Kembali Beroperasi, Bagaimana dengan Kereta Api Jarak Jauh?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com