Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kiat agar Tetap Semangat Setelah Terkena PHK

Kompas.com - 09/05/2020, 16:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Salah satu dampak dari pandemi corona adalah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Kehilangan mata pencarian pastinya membuat seseorang merasa terpukul, sedih, hingga cemas akan hari esok.

Beragam emosi bergejolak menjadi satu karena perasaan kecewa dan terluka.

Bisa dibilang, semua hal yang Anda rasakan itu sangatlah wajar. Namun, berlarut-larut dalam emosi dan duka tidak akan menyelesaikan masalah. Pastinya, baik PHK maupun dipecat dari perusahaan tanpa atau dengan uang pesangon itu ibarat mimpi buruk bagi semua pekerja.

Namun, apa pun cerita soal PHK, Anda harus bangkit. Mulailah belajarlah menerima keadaan. Menata kembali emosi, membangun semangat baru, dan bangkitlah dari keterpurukan masa lalu demi masa depan yang lebih baik.

Akan tetapi, bagaimana cara supaya semangat lagi pasca-PHK atau dipecat? Apa yang harus dilakukan? Berikut caranya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Beri waktu untuk bersedih

Rasa sedih setelah dipecat biasanya akan terjadi selama berhari-hari, bahkan berminggu-minggu. Menghadapi situasi seperti ini, solusi terbaik adalah memberikan diri Anda waktu secukupnya untuk menyendiri sembari meluapkan segala kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan.

Tapi ingat, Anda tak boleh terjebak meratapi kesedihan ‘masa lalu’ terlalu lama. Cukup beberapa hari saja. Setelah Anda merasa lega, pelan-pelan mulailah berpikir positif dan perbanyak bersyukur.

Syukuri semua hal baik dan buruk yang telah menimpa Anda, katakan kalimat-kalimat semangat positif kepada diri Anda sendiri. Misalnya, “Saya kuat, saya sehat, saya ikhlas, rejeki saya luas dan saya akan fokus meraih masa depan yang lebih baik.”

2. Berhentilah berkata “Seandainya…”

“Seandainya dulu saya tidak bekerja di perusahaan ini…,” atau “Seandainya saya punya uang yang banyak, maka saya bisa membuka bisnis.” Sebaiknya, stop berandai-andai dan mulai terima kenyataan.

Kata ‘seandainya’ ini sering terucap oleh seseorang yang mengalami kegagalan dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Apa yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Anda tidak perlu berkata ‘Seandainya’ dan berhenti menyalahkan diri sendiri.

Sadari apa yang sudah terjadi bukan sepenuhnya karena kesalahan Anda. Semua adalah kehendak Tuhan, yang bisa Anda lakukan adalah berusaha membangun kembali kepercayaan diri Anda untuk mencari pekerjaan atau peluang baru.

3. Lakukan evaluasi diri

Ketika kesedihan dan amarah Anda sudah surut, coba lakukan evaluasi diri sederhana tentang kinerja Anda selama bekerja. Evaluasi diri ini perlu supaya Anda bisa melakukan perbaikan diri untuk karier kedepannya.

Pikirkan apakah penyebab terjadinya pemecatan atau PHK? Apakah memang karena faktor eksternal seperti lesunya ekonomi akibat corona? Atau faktor internal seperti kontribusi dan kinerja Anda yang kurang memuaskan?

Jujurlah ketika melakukan evaluasi. Jadikan hasil evaluasi ini sebagai bahan untuk introspeksi karier. Tanyakan pula, apa yang seharusnya Anda lakukan agar karier selanjutnya bisa lebih baik.

4. Baca kisah inspiratif

Pupuk kembali semangat Anda dengan membaca. Luangkan waktu untuk membaca cerita inspiratif dari tokoh-tokoh sukses seperti Bob Sadino, B.J. Habibie, Jack Ma, hingga Mark Zuckerberg.

Dengan membaca kisah mereka, Anda bisa mendapatkan pencerahan sekaligus motivasi karier secara tak langsung. Sebab Anda akan mengetahui perjuangan hebat di balik layar orang-orang yang telah meraih kesuksesan.

Tak perlu berkecil hati, jadikan PHK sebagai titik balik kebangkitan hidup Anda. Teruslah berusaha, lakukan yang terbaik dan percayalah kalau kesuksesan bisa menjadi milik Anda.

Baca Juga: Mau Sukses? Lakukan Ini Sejak Masih Umur 20an

5. Temukan kelebihan Anda

Setiap orang memiliki kelebihan dalam dirinya, termasuk Anda. Hanya saja, kelebihan ini sering terabaikan karena terlalu fokus melihat karier dan hidup orang lain. Sadarlah, kalau hal ini sama sekali tidak ada untungnya. Justru, akan timbul rasa iri karena karier Anda merasa tidak cukup baik dibandingkan orang lain.

Saatnya, Anda berfokus pada diri Anda sendiri. Temukan kelebihan Anda, asah dan perluas kemampuan Anda dalam bekerja. Misalnya, pelajari skill berkomunikasi dengan baik, skill di bidang marketing dan strategi bisnis, dan lain sebagainya.

6. Mulai lagi dari awal

Memulai karier dari awal memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi, jangan putus asa, teruslah mencari peluang, sebar CV ke perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja.

Selain itu, miliki niat dan semangat baik dalam menjalani hidup ini. Tanamkan pola pikir bahwa Anda bisa mendapatkan pekerjaan baru dan Anda bisa bekerja lebih baik lagi berkat pengalaman Anda di PHK sebelumnya.

Lakukan yang Terbaik

Ingat ya, pemecatan atau PHK bukan akhir dari segalanya. Masih banyak peluang kerja atau usaha yang bisa Anda dapatkan. Kuncinya adalah jangan mudah putus asa, teruslah berusaha melakukan yang terbaik, kejar apa yang menjadi cita-cita Anda. Semangat kawan!

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com