Data RIPMI Q I-2020 pada sisi harga mencatat indeks pasar properti baik untuk rumah tapak maupun apartemen berada pada posisi 112.5 atau naik tipis 0.4 persen dari kuartal sebelumnya.
Namun demikian, jika dibandingkan pada Q I-2019, masih ada pertumbuhan (year on year atau yoy) sebesar 6 persen.
Kenaikan harga properti secara nasional, menurut data itu, lebih banyak didorong pertumbuhan harga rumah tapak, yang mengalami kenaikan sebesar 8 persen (yoy).
Indeks harga rumah tapak tercatat sebesar 115,7 pada Q I-2020 atau naik sebesar 8 persen secara tahunan.
Kendati begitu, capaian secara kuartalan relatif stagnan, cuma naik sebesar 0,4 persen.
Sementara itu, indeks harga apartemen tercatat pada 116,0 atau mengalami kenaikan sebesar 1 persen secara kuartalan namun secara tahunan turun sebesar 0,4 persen.
Secara umum berdasarkan data RIPMI Q1 2020 terjadi perlambatan pertumbuhan industri properti hampir di semua wilayah di Indonesia.
Menurut Marine, di tengah perlambatan memang tetap ada alasan sektor industri properti untuk bangkit.
Langkah yang bisa diambil misalnya, pengembang disarankan mengincar kalangan investor dan pembeli rumah pertama dengan memanfaatkan penawaran harga khusus.
Selain itu, perlu program khusus seperti kemudahan pembayaran, penyesuaian strategi pemasaran dengan cara online, serta penerapan beragam kebijakan pemerintah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.