Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Pandemi, Bisnis Perusahaan-perusahaan Ini Malah Melesat

Kompas.com - 10/05/2020, 14:26 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YOK, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat banyak pelaku usaha mengalami tekanan dalam menjalankan bisnis.

Di Amerika Serikat, setidaknya gelombang PHK dan pekerja yang dirumahkan terus terjadi. Hingga saat ini, setidaknya 21 persen pekerja di AS telah mengajukan klaim tunjangan pengangguran sejak pertengahan Maret ini.

Selain itu, ekonom-ekonom di Negeri Paman Sam juga menilai, perekonomian negaranya bakal mengalami resesi tahun ini.

Meski beberapa negara bagian mulai membuka kegiatan bisnis, namun banyak pekerjaan yang telah hilang diperkirakan tidak dapat kembali.

Baca juga: Pandemi Corona, Pengajuan Izin Usaha Sektor Kesehatan Terus Bertambah

Namun demikian di tengah pandemi ini, ada beberapa perusahaan yang justru bisa bertahan bahkan bertumbuh di tengah perilaku konsumen yang berubah drastis.

Meski restoran, bar, hingga tempat gym menjadi sepi dan harus tutup lantaran masyarakat harus beraktivitas di rumah, bagi beberapa perusahaan hal tersebut menjadi kesempatan baru.

Berikut daftar perusahaan yang alami pertumbuhan bisnis di tengah pandemi:

1. Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Nintendo

Video game populer seperti baku tembak, sepak bola, hingga permainan binatang lucu telah menjadi anugerah bagi perusahaan game papan atas.

Activision Blizzard (ATVI) mengatakan game 'Call of Duty: Modern Warfare' yang keluar pada bulan September, telah terjual jauh lebih banyak dibanding seri lain Call of Duty yang telah lebih awal rilis.

Pada kuartal I tahun ini, Activision Blizzard mencatatkan penjualan mencapai 1,52 miliar dollar AS meningkat 21 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Untuk Electronic Arts (EA), pendapatan kuartal keempat tumbuh 12 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Pertumbuhan tersebut didukung oleh penjualan FIFA, Madden NFL, The Sims 4. Seperti Activision, EA juga diuntungkan oleh aktivitas masyarakat yang terbatas di rumah dan membutuhkan lebih banyak hiburan.

Hal yang sama dialami Nintendo, yang mencatatkan lonjakan laba tahunan sebesar 41 persen. Angka tersebut adalah yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir.

Sementara di sisi lain laba dalam tiga bulan pertama tahun 2020 tumbuh lebih dari tiga kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Penjualan musim semi ini didorong oleh kesuksesan game 'Animal Crossing: New Horizons,'.

Perusahaan menjual lebih dari 13 juta unit game dalam enam minggu pertama.

Baca juga: Banyak Perusahaan Terancam Gulung Tikar, Ini Kata Kadin

2. Clorox Company dan Reckitt Benckiser

Semasa pandemi, banyak orang yang tak henti membersihkan tiap sudut rumahnya.

Clorox (CLX) mengatakan minggu lalu keseluruhan penjualannya melonjak 15 persen untuk kuartal pertama. Penjualan segmen pembersih Clorox, yang seperti tisu melonjak 32 persen.

Ada juga 'peningkatan permintaan konsumen' untuk tempat kotoran kucing dan kebutuhan memanggang, yang memicu kenaikan penjualan 2 persen di segmen rumah tangga.

Reckitt Benckiser (RBGLY), perusahaan Inggris yang membuat Lysol dan Dettol, juga mencatatkan rekor penjualan. Penjualan kuartal pertama naik 13,5 persen karena permintaan konsumen yang kuat untuk disinfektan.

Nielsen menyatakan pada bulan Maret dan April, penjualan disinfektan aerosol melonjak 230,5 persen dan pembersih serbaguna 109,1 persen dari dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Bisnis Sarinah, BUMN Importir Beras dan Miras

3. Peloton

Peloton (PTON) yang merupakan produsen alat olah raga di rumah, seperti sepeda dan treadmill mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 66 persen dan keanggotaan untuk aplikasinya naik 30 persen.

4. Publix dan Kroger

Peningkatan kebuthan rumah tangga dan makanan telah menguntungkan beberapa pedagang grosir terbesar di AS, yang tetap terbuka sebagai bisnis penting.

Publix baru-baru ini mengatakan penjualan untuk tiga bulan pertama tahun ini melonjak 10 persen menjadi 1 miliar dollar AS dengan pertumbuhan penjualan mencapai 14,4 persen.

Kroger (KR) juga mendapat manfaat dari pandemi. Toko grosir tersebut baru-baru ini mengatakan terjadi lonjakan penjualan hingga 30 persen (yoy) pada bulan Maret. Barang terlarisnya adalah makanan kotak dan produk pembersih dan kertas.

Baca juga: Menaker Perbolehkan Perusahaan Tunda Pembayaran THR Karyawan

5. Beyond Meat

Pendapatan Beyond Meat (BYND) naik lebih dari dua kali lipat pada kuartal pertama. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Beyond Meat mencatatkan penjualan mencapai 97,1 juta dollar AS, naik 141 persen dari 40,2 juta dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Di Amerika Serikat, penjualan ritel tumbuh 157 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

6. 3M

3M (MMM) mengatakan virus tersebut mendorong "pertumbuhan kuat" untuk produk keamanan pribadinya, termasuk Alat Pelindung Diri (APD) dan masker respirator N95 yang dibutuhkan oleh para profesional medis. Pendapatan kuartal pertama tumbuh hampir 3 persen menjadi 8,08 miliar dollar AS. Itu didukung oleh pertumbuhan 21 persen di segmen layanan kesehatan dan 4,6 persen pada barang-barang konsumen, seperti spons Scotch-Brite.

7. Wayfair dan Overstock

Banyak orang merenovasi rumah atau kamar mereka di tengan pandemi.

Penjualan Wayfair (W) untuk kuartal terakhir meningkat 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pengecer online itu mengatakan mengalami akselerasi kuat dalam pesanan pelanggan baru serta pesanan dilakukan secara berulang. Wayfair mencatatkan pertumbuhan jumlah pesanan sebesar 21 persen menjadi 9,9 juta.

Rival Overstock (OSTK) juga mengatakan bahwa penjualan ritel April naik 120 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, dengan pertumbuhan terjadi dalam kategori perabot rumah tangga utama.

Baca juga: Bisnisnya Terdampak Corona, Uber Bakal PHK 3.700 Pegawai

8. Slack dan Zoom

Akibat banyak orang harus bekerja dari rumah, aplikasi penyedia jasa layanan komunikasi jarak jauh seperti Slack dan Zoom pun digunakan di mana-mana.

Slack (WORK) Technologies mengatakan pihaknya menambahkan 9.000 pelanggan berbayar baru, meningkat 80 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, antara 1 Februari dan 25 Maret.

Tidak hanya mereka menambahkan lebih banyak orang, pengguna menjadi lebih sering bercakap-cakap melalui layanan mereka.

"Jumlah pesan yang dikirim per pengguna per hari meningkat rata-rata 20% secara global, "kata Slack dalam siaran pers.

Zoom (ZM), alat konferensi video, jelas mencatatkan untung besar di tengah pandemi. CEO Zoom Erick Yuan mengatakan perusahaan itu menampung 300 juta peserta rapat dala sehari. Zoom sebelumnya mengatakan telah melampaui 200 juta peserta rapat harian di bulan Maret. Harga sahamnya pun naik 120 persen untuk tahun ini.

Baca juga: Airy Rooms Gulung Tikar, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com