Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terimbas Virus Corona, H&M Terancam Alami Kerugian

Kompas.com - 11/05/2020, 12:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Raksasa ritel mode asal Swedia H&M melaporkan penjualan dalam mata uang lokal anjlok 57 persen sejak awal Maret 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyebabnya adalah pagebluk virus corona dan kebijakan lockdown di banyak negara yang memaksa H&M menutup toko-tokonya.

Dilansir dari Reuters, Senin (11/5/2020), penjualan online melonjak 32 persen. H&M melaporkan kinerja penjualan periode 1 Maret hingga 6 Mei 2020 pada Kamis (7/5/2020) kemarin.

Baca juga: Sempat Lesu, H&M Catat Kinerja Keuangan Memuaskan

Sebelumnya pada April 2020 lalu, H&M telah memperingatkan kemungkinan kerugian akan diderita pada periode Maret hingga Mei 2020.

Ini adalah kerugian kuartalan pertama yang diderita H&M dalam puluhan tahun perjalanan bisnisnya.

H&M secara bertahap telah membuka kembali beberapa tokonya sejak bulan lalu. Akan tetapi, sebanyak 3.050 toko atau 60 persen masih tutup sementara.

Adapun per November 2019, H&M memiliki 5.076 toko di seluruh dunia.

H&M pun menyatakan, stok barang yang tidak terjual melonjak menjadi senilai 41 miliar crown Swedia atau 4,2 miliar dollar AS atau setara sekira Rp 63 triliun (kurs Rp 15.015 per dollar AS) per akhir April 2020.

Pada Februari 2020, stok barang yang tak terjual senilai 37,2 miliar crown.

Baca juga: Peritel Mode H&M Kejutkan Investor, Ada Apa?

Pihak H&M menyatakan, stok untuk sementara waktu akan meningkat karena permintaan yang anjlok dalam sekejap akibat virus corona.

"Biaya untuk penurunan harga diharapkan menurun dalam angka absolut pada kuartal II 2020 dibandingkan dengan kuartal II 2019, tetapi karena penjualan akan secara signifikan lebih rendah, penurunan harga tersebut diharapkan memiliki efek negatif pada margin kotor 2 sampai 4 persen," kata pihak H&M.

Di Jerman, pasar terbesar H&M, penjualan anjlok 46 persen pada periode Maret-Mei 2020. Sementara itu, di Amerika Serikat yang merupakan pasar terbesar kedua H&M, penjualan merosot 71 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com