Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Gelombang Kedua Corona, Harga Emas Dunia Melorot

Kompas.com - 12/05/2020, 08:39 WIB
Erlangga Djumena

Editor

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas kembali turun pada akhir perdagangan Senin (11/5/2020) waktu setmpat (Selasa pagi WIB).

Logam mulia tertekan karena investor memilih membeli dollar AS sebagai aset safe haven ketika mereka mengkhawatirkan gelombang kedua infeksi virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange jatuh 15,9 dollar AS atau 0,93 persen, ditutup pada 1.698 dollar AS per ounce.

Pada Jumat (8/5/2020), emas berjangka terpangkas 11,9 dollar AS menjadi 1.713,90 dollar AS setelah sehari sebelumnya melonjak 37,3 dollar AS atau 2,21 persen menjadi 1.725,80 dollar.

"Kami melihat permintaan jangka pendek untuk dollar AS sangat kuat," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Baca juga: Tak Berubah, Berikut Harga Emas Antam Hari Ini

Dia mengatakan, emas juga terperangkap di antara prospek inflasi moneter besar-besaran, yang seharusnya mendukung harga, dan tekanan deflasi dari data ekonomi yang lemah.

"Tetapi dalam jangka panjang, lingkungan makro ini seharusnya benar-benar mendorong dollar yang lebih rendah dan itu adalah bagian dari kisah positif emas," tambah Ghali.

Greenback (sebutan untuk mata uang Amerika Serikat ini) menguat di tengah peringatan gelombang kedua infeksi Covid-19 ketika penguncian atau lockdown  global diperlonggar. Dollar AS dianggap sebagai penyimpan nilai yang aman untuk menyaingi emas di masa ketidakpastian ekonomi dan politik.

Jerman melaporkan bahwa infeksi baru semakin cepat setelah langkah awal untuk melonggarkan pengunciannya, memicu tanda bahaya global bahkan ketika bisnis dibuka dari Paris hingga Shanghai. Korea Selatan juga melihat infeksi melambung.

Namun, para pelaku pasar mengatakan, lintasan emas akan menjadi positif dalam jangka panjang karena logam cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus luas dari bank-bank sentral yang secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Baca juga: Berniat Investasi Emas? Coba Cermati Stabilitas Harganya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com