Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dihantam Covid-19, Salah Satu Maskapai Terbesar di Amerika Latin Ajukan Pailit

Kompas.com - 12/05/2020, 09:07 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

ATLANTA, KOMPAS.com - Salah satu maskapai terbesar di Amerika Latin, Colombian airline Avianca (AVH) mengibarkan bendera putih akibat tak tahan dengan gempuran wabah virus corona (Covid-19).

Dikutip CNN, Selasa (12/5/2020), maskapai tertua kedua di dunia itu mengajukan kebangkrutan chapter 11 di distrik New York Selatan, AS, pada Minggu, (10/5/2020).

"Avianca menghadapi krisis yang paling menantang dalam sejarah 100 tahun kami dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19," kata CEO Anko van der Werff.

Baca juga: 4 Maskapai Mulai Terbangi Lagi Bandara Internasional Yogyakarta

Avianca, yang didirikan pada 1919 ini mengklaim sebagai maskapai tertua kedua di dunia yang terus beroperasi hingga akhirnya menyatakan bangkrut pada minggu lalu.

Padahal di akhir tahun 2019, Avianca merupakan maskapai dengan pangsa pasar terbesar ketiga di Amerika Latin, setelah LATAM Airlines (LTM) Chili dan GOL Linhas Aéreas (GOL) Brasil.

Maskapai ini juga merupakan bagian dari Star Alliance, grup industri yang mencakup pemain besar lainnya, seperti Lufthansa (DLAKY) dan Singapore Airlines.

Tahun lalu, sebuah perusahaan induk yang berafiliasi dengan United Airlines (UAL) membeli saham mayoritas di Avianca.

Baca juga: Menjelang Hari-hari Terakhir Usia Maskapai Penerbangan

Alasan kebangkrutan

Sebelum akhirnya menyerah, Avianca telah memangkas jadwal penerbangan dan meminta para karyawan untuk cuti tak dibayar (unpaid leave).

Namun, karantina wilayah memukul pendapatan maskapai. Menurut perseroan, setidaknya 88 persen wilayah operasi maskapai berada dalam masa lockdown dan physical distancing.

Perseroan menyatakan, keputusan untuk mengajukan kebangkrutan dibuat dengan maksud melindungi dan menjaga operasi ketika wabah terus berlanjut.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Warren Buffett Lepas Saham Maskapai Penerbangan

Selain mengejar perlindungan kebangkrutan, perusahaan berencana untuk menutup bisnisnya di Peru. Tujuannya untuk memotong biaya dan memperbarui fokusnya pada pasar inti saja.

"Kami percaya bahwa reorganisasi di bawah Chapter 11 adalah jalur terbaik ke depan untuk melindungi layanan perjalanan udara dan transportasi udara penting yang kami sediakan di seluruh Kolombia dan pasar lain di seluruh Amerika Latin," ujarnya.

Avianca mempekerjakan 21.000 orang di seluruh Amerika Latin, termasuk lebih dari 14.000 di Kolombia, di mana Aviance menjadi maskapai nasional negara tersebut.

Maskapai tua ini biasanya memiliki 189 armada dengan sekitar 700 penerbangan dalam sehari. Tetapi khusus tahun ini, penerbangan komersial untuk penumpang telah dilarang sejak Maret 2020.

"Hal itu mengurangi pendapatan konsolidasi perseroan lebih dari 80 persen dan memberikan tekanan signifikan pada cadangan kas kami," ujar perseroan.

Avianca, bukan satu-satunya maskapai yang bertekuk lutut di hadapan corona. Bulan lalu maskapai Virgin Australia mengaku tak bisa bertahan sehingga mendapat dana talangan (bailout) dari pemerintah.

Baca juga: 13 Mei Sriwijaya Air Kembali Terbang, Calon Penumpang Harus Patuhi Ketentuan Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com