Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Kritik Kompetensi Hasil Kursus Online Kartu Prakerja

Kompas.com - 12/05/2020, 10:27 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona atau Covid-19 bertambah dari hari ke hari. Setelah pandemi Covid-19 berlalu, pekerja yang kehilangan pekerjaan ini perlu jaminan untuk kembali bekerja.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sari Pramono, mengungkapkan jaminan tersebut tidak bisa diperoleh dari kelas-kelas pelatihan dalam jaringan di program Kartu Prakerja.

Kondisi dunia usaha yang sedang terpuruk membuat hal tersebut sulit dicapai. Dia menyarankan, agar penyusunan program pemerintah mestinya melibatkan pekerja dan pelaku usaha. Dengan demikian, hasilnya akan bermanfaat bagi pekerja dan pengusaha.

"Soal Program Kartu Prakerja, seharusnya pemerintah melibatkan kita (pengusaha)," ujar Sari dalam keterangannya, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: Banyak Peserta Kartu Prakerja Belum Dapat Insentif, Ini Penyebab

Selain itu, lanjut Sari, pemerintah juga seharusnya melibatkan dunia usaha untuk memberi masukan terkait keterampilan pekerja yang dibutuhkan. Perlu kecocokan antara pekerja dan dunia usaha.

"Meskipun keterampilan pekerja meningkat lewat program Kartu Prakerja, jika kompetensi itu tidak sesuai dengan yang kebutuhan pelaku usaha, pekerja tidak akan terserap," ucap dia.

Sari mengatakan, pekerja butuh kepastian untuk bisa bekerja kembali pasca-pandemi Covid-19 berlalu. Peluang tersebut yang semula diharapkan bisa diperoleh melalui program Kartu Prakerja.

Namun, ternyata kelas pelatihan berbasis daring atau kursus online untuk menambah kompetensi pekerja yang dikenai PHK akibat pandemi Covid-19 tidak memberi peluang penempatan kerja.

Baca juga: Cara Membuka Rekening BNI Penerima Kartu Prakerja

"Program Kartu Prakerja jika mau ada pelatihannya harus didasari dengan kompetensi. Kompetensi bisa untuk jadi pengusaha," ungkap Sari.

Menurutnya, tidak ada hubungan dan kesesuaian program tersebut dengan dunia usaha, terutama di tengah kondisi ekonomi yang saat ini sedang terpukul. Penggodokan berbagai program dan kebijakan pemerintah seharusnya melibatkan masukan pekerja.

"Dengan demikian, kebutuhan pekerja bisa diidentifikasi dengan lebih tepat," tutur dia.

Sari menilai, kucuran senilai Rp 1 juta untuk penerima yang dialokasikan untuk pelatihan online Kartu Prakerja harus diisi dengan yang lebih bermanfaat, seharusnya program tersebut dapat memberikan uang tunai kepada korban PHK di tengah situasi darurat Covid-19.

Baca juga: Panduan Cara Mencairkan Dana Insentif Kartu Prakerja di ATM

"Biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta harus lebih ada manfaat misalkan langsung kasih sembako ataupun pelatihannya harus bermanfaat. Dan calon pekerja tersebut harus sesuai kebutuhan perusahaan yang merekrut, jadi semua stakeholder pengusaha harus dilibatkan," imbuh dia.

Ruangguru paling laris

Hingga saat ini terdapat 456.256 peserta lolos untuk mengikuti gelombang I dan II program kartu Prakerja. Dari jumlah tersebut sudah ada 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya, dan tercatat ada 219.489 orang yang sudah menyelesaikan satu pelatihan.

 

Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, ada empat mitra digital yang paling banyak dikunjungi para peserta untuk membeli paket pelatihan. Mitra tersebut antara lain Skill Academy by Ruangguru, Sisnaker, Tokopedia, dan Pintaria.

"Top four adalah Skill Academy, Sisnaker, Tokopedia, dan Pintaria," kata Panji.

Dari keempat digital platform itu, pelatihan yang paling banyak diburu peserta adalah paket pelatihan keterampilan Bahasa Inggris, perdagangan khususnya menyangkut pemasaran digital online, selanjutnya paket pelatihan wirausaha.

Selain itu juga pelatihan membuat konten untuk sosial media, desain grafis, komunikasi linier, hingga microsoft office seperti word dan excel.

Baca juga: Baru 98.000 Pekerja Terdampak Corona yang Daftar Kartu Prakerja

"Terakhir, barista," ujar dia.

Hingga saat ini, setidaknya sudah Rp 180 miliar dana pelatihan peserta yang sudah dibayarkan oleh PMO melalui delapan digital platform Kartu Prakerja.

Adapun kedelapan digital platform tersebut meliputi Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Sisnaker

"Total biling Rp 180 miliar itu total 8 platform, tapi belum semua dibayarkan. Per dua hari lalu, tanggal 9 Mei 2020. Itu dari dua gelombang pertama," ungkap dia.

Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun. Dalam pelaksanaannya, setiap peserta mendapat total dana Rp 3.550.000.

Baca juga: Kartu Prakerja Belum Buka Pendaftaran Untuk Gelombang 4, Ini Alasannya

Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 untuk biaya pelatihan, lalu insentif totalnya Rp 2.400.000 atau Rp 600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.

Panji pun menjelaskan biaya pelatihan sebesar Rp 1.000.000 per peserta ini jika tidak digunakan secara maksimal, maka sisanya kan masuk ke kas negara. Bagi peserta yang sudah terdaftar pun harus segera membeli paket pelatihan agar biaya tersebut tidak hangus.

"Pokoknya sekali sudah pakai untuk pelatihan sekali itu tidak perlu khawatir karena tidak akan hangus dalam 30 hari. Yang hangus 30 hari kalau dia tidak pakai sama sekali sejak daftar," ujar dia.

(Sumber: KOMPAS.com/Mutia Fauzia | Editor: Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com