Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya Industri Vaksin Anti-corona, Ini Sisi Positifnya

Kompas.com - 12/05/2020, 21:08 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan menyampaikan pesan agar Indonesia segera punya industri vaksin anti-corona.

Pihak berpeluang untuk mengembangkan industri itu salah satunya adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan obat-obatan.

Pertimbangan berkenaan dengan kebijakan itu sudah barang tentu berdasarkan pada kenyataan bahwa di tengah pandemi corona, banyak negara berlomba menemukan vaksin tersebut.

Sementara, pada kenyataannya, vaksin bahkan obat untuk memerangi virus mematikan itu sama sekali belum ada.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19 Sampai Vaksin Ditemukan

Pengamat ekonomi INDEF, Dradjad Wibowo, mengatakan bila industri vaksin anti-corona ada Indonesia bakal membawa dampak positif.

"Vaksin itu akan bisa diproduksi sendiri secara massal," katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/5/2020).

Ia melanjutkan ketersediaan vaksin membuat masyarakat tak lagi punya rasa khawatir terinfeksi corona alias Covid-19.

Kemandirian

Dradjad lebih lanjut mengatakan kepemilikan atas industri vaksin anti-corona juga akan sangat mengurangi ketergantungan impor Indonesia.

Ia menerangkan, jika terjadi pandemi, negara-negara penemu vaksin anti-corona akan memproduksi dan menempatkan prioritas utama memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu.

Vaksi anti-corona yang mereka jual ke luar negeri, imbuh Dradjad sudah pasti harganya akan jauh lebih mahal lantaran vaksin itu dibutuhkan begitu banyak negara.

"Kalau kita mampu memproduksi vaksin dan obat obat pencegah Covid-19, kita akan terlepas dari ketergantungan kepada negara lain," ujarnya.

Baca juga: Achmad Yurianto: Belum Ada Vaksin, Kita Tak Bisa Arogan Lawan Covid-19

Sekali lagi, Dradjad mengingatkan bahwa kunci keberhasilan penghentian penularan corona ada pada penemuan vaksni atau obat yang dapat mencegah setiap manusia tertular virus itu.

"Jika vaksin belum ditemukan, suatu saat wabah Covid-19 akan kembali meledak," ucapnya.

Dradjad lebih lanjut mengaku yakin bahwa putra putri terbaik Indonesia akan dapat menemukan vaksin atau obat anti-Covid-19.

"Pemerintah memberikan kepercayaan, dukungan teknologi, dan keuangan yang cukup untuk mewujudkan hal itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com