KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan menyampaikan pesan agar Indonesia segera punya industri vaksin anti-corona.
Pihak berpeluang untuk mengembangkan industri itu salah satunya adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang farmasi dan obat-obatan.
Pertimbangan berkenaan dengan kebijakan itu sudah barang tentu berdasarkan pada kenyataan bahwa di tengah pandemi corona, banyak negara berlomba menemukan vaksin tersebut.
Sementara, pada kenyataannya, vaksin bahkan obat untuk memerangi virus mematikan itu sama sekali belum ada.
Baca juga: Jokowi: Kita Harus Hidup Berdamai dengan Covid-19 Sampai Vaksin Ditemukan
Pengamat ekonomi INDEF, Dradjad Wibowo, mengatakan bila industri vaksin anti-corona ada Indonesia bakal membawa dampak positif.
"Vaksin itu akan bisa diproduksi sendiri secara massal," katanya dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/5/2020).
Ia melanjutkan ketersediaan vaksin membuat masyarakat tak lagi punya rasa khawatir terinfeksi corona alias Covid-19.
Dradjad lebih lanjut mengatakan kepemilikan atas industri vaksin anti-corona juga akan sangat mengurangi ketergantungan impor Indonesia.
Ia menerangkan, jika terjadi pandemi, negara-negara penemu vaksin anti-corona akan memproduksi dan menempatkan prioritas utama memenuhi kebutuhannya terlebih dahulu.
Vaksi anti-corona yang mereka jual ke luar negeri, imbuh Dradjad sudah pasti harganya akan jauh lebih mahal lantaran vaksin itu dibutuhkan begitu banyak negara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.