Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan Heran Alasan DPR Ngotot RI Cetak Uang Rp 600 Triliun

Kompas.com - 13/05/2020, 05:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR RI mengusulkan ke pemerintah dan Bank Indonesia (BI) untuk mencetak uang hingga Rp 600 triliun. Cetak uang lebih banyak, bertujuan untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari dampak virus Corona (Covid-19).

Wacana cetak uang baru dilontarkan setelah melihat defisit APBN yang melebar di atas 5 persen dari sebelumnya hanya 1,75 persen. DPR bilang, cetak uang baru, lebih menguntungkan ketimbang menambah utang. 

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ikut buka suara menyikapi anggota dewan yang ngotot agar pemerintah dan BI merealisasikan wacana mencetak rupiah lebih banyak. Dia mempertanyakan motivasi di balik wacana tersebut.

"Ini harus diperhitungkan. Mukhamad Misbakhun (Fraksi Golkar) sudah berhasil meyakinkan internal Golkar. Apalagi ia juga telah berhasil meyakinkan fraksi-fraksi lain di DPR. DPR sudah bulat di belakangnya," kata Dahlan dikutip dari disway.id, Rabu (13/5/2020).

Dikonfirmasi Kompas.com, Dahlan tidak keberatan artikel di blog pribadi dikutip sebagai pernyataan resminya terkait wacana DPR tersebut. 

Baca juga: Gubernur BI: Cetak Uang kemudian Dibagikan ke Masyarakat? Enggak Ada Itu!

Meski fraksi-fraksi mayoritas di DPR sudah mendukung wacana tersebut, mereka masih harus berhadapan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo. Kedua birokrat tersebut, sudah sejak awal menyatakan keberatan Indonesia mencetak lebih banyak rupiah. 

"Tapi DPR sudah sangat bulat ke arah cetak uang. Saya tidak tahu siapa anggota DPR di fraksi lain yang bisa mengimbangi kepintaran Misbakhun, dalam pembahasan di internal DPR itu. Kok begitu mulusnya," ucap Dahlan.

"Saya tidak bisa membayangkan apakah terjadi dialog yang ilmiah di forum DPR saat itu. Sebelum akhirnya mereka bulat mendukung ide cetak uang dari Golkar itu," kata dia lagi.

Dahlan mempertanyakan alasan di balik DPR yang terus meminta pemerintah dan BI mencetak uang lebih banyak. Anggota parlemen yang paling disorotinya yaitu Misbakhun.

Baca juga: Berkaca dari Zimbabwe, Ini Sederet Risiko Jika RI Cetak Uang Terlalu Banyak

"Misbakhun sudah pada puncak pemikirannya, cetak uang sebagai sapu jagatnya. Ia mengaku sudah mendalami pilihan-pilihan lain. Semuanya jelek dan lebih jelek," jelas mantan Dirut PLN ini.

Misalnya soal inflasi itu. Menurut Dahlan, Misbakhun tahu persis cetak uang itu akan mengakibatkan inflasi. Dikatakan Dahlan, Misbakhun percaya kalau skala ekonomi Indonesia saat ini sudah tidak bisa disamakan dengan tahun 1956. Apalagi dengan Zimbabwe.

Alasan Misbakhun

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengatakan, masalah ekonomi Indonesia yang tertekan karena pandemik virus corona tidak bisa diselesaikan dengan cetak uang oleh BI.

Menurut dia, Indonesia tidak bisa disetarakan dengan Zimbabwe yang selama ini menyelesaikan masalah dengan mencetak uang serta redominasi mata uang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com