Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik Lagi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 13/05/2020, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada perdagangan Selasa (12/5/2020). Penguatan ini utamanya didorong komitmen negara besar untuk menjaga stabilitas rantai pasok minyak dunia.

Dikutip dari EconomicTimes, Rabu (13/5/2020), harga minyak mentah acuan global, Brent, untuk pengiriman Juni naik 0,44 dollar AS atau 1,5 persen ke level 30,07 dollar AS per barel.

Hal serupa juga dialami minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni, yang menguat 1,4 dollar AS atau 5,8 persen ke level 25,54 dollar AS per barel.

Baca juga: Chatib Basri: Bansos Juga Perlu untuk Masyarakat Rentan Miskin

Rencana pemangkasan produksi secara cuma-cuma oleh berbagai negara dinilai menjadi sentimen utama penguatan harga minyak mentah dunia.

Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan akan memangkas produksi minyak mentah secara cuma-cuma sebesar 1 juta barel per hari, mulai Juni mendatang.

Dengan demikian, pada Juni mendatang Arab Saudi telah memangkas produksi sebesar 7,5 juta barel per hari, atau 40 persen lebih rendah dibanding April 2020.

Bahkan, berbagai sumber menyampaikan kepada Reuters, Organisasi Negara Pengekspor Minyak bersama mitra (OPEC+) berencana untuk meningkatkan kesepekatan pemangkasan produksi minyak.

Baca juga: Cara Cairkan Saldo Kartu Prakerja di OVO, LinkAja dan GoPay

Pada April kemarin, OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 9,7 juta barel per hari. Namun, beberapa sumber menyatakan OPEC+ akan meningkatkan angka kesepakatan tersebut menjadi 10 juta barel per hari.

Sejalan dengan wacana tersebut, Uni Emirat Arab dan Kuwait juga berencana untuk kembali memangkas produksi minyak mentah masing-masing sebesar 100.000 dan 80.000 barel per hari.

Baca juga: Dahlan Iskan Heran Alasan DPR Ngotot RI Cetak Uang Rp 600 Triliun

Selain itu, Kazakhstan telah memerintahkan produsen minyak dalam negeri-nya untuk memangkas sekitar 22 persen produksi dari Mei ke Juni.

"Penguatan harga minyak mentah dalam beberapa waktu belakangan, bukan hanya didorong oleh harapan pasar akan segera membaiknya permintaan, namun juga rencana pemangkasan secara cuma-cuma oleh negara produsen," ujar Commerzbank, dikutip dari EconomicTimes, Rabu.

Baca juga: KSPI Tolak Kebijakan yang Izinkan Karyawan di Bawah Usia 45 Bisa Kembali Bekerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com