Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Corona, Wanita Pengusaha Konveksi Ini Banting Setir Bikin APD

Kompas.com - 13/05/2020, 17:30 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memukul beragam sektor industri, termasuk industri konveksi.

Oleh sebab itu, banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) yang banting setir mencari peruntungan baru dengan membuat APD (Alat Pelindung Diri) yang sedang tinggi pamornya saat ini.

Dari area Cikajang, Sentra Negla, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kompas.com menghubungi seorang wanita pekerja keras pemilik usaha konveksi benama Ai Rodiah.

Baca juga: Banyak UMKM Produksi APD, Bagaimana Standarnya?

Wanita usia kepala empat ini mengaku mengalami masa sulit saat awal kemunculan pandemi Covid-19 mulai terjadi.

Saat awal pandemi Covid-19, Ai kehilangan omzet yang cukup besar, namun beruntungnya masa sulit yang dilalui Ibu Ai tidak lama, setelah ia mendapat tawaran dari pelanggan setianya untuk memproduksi APD.

Adapun APD yang diproduksi oleh Ai berbentuk baju Hazmat (hazardous material) dan masker bagi para tenaga medis.

Walau sempat tertatih memulai usaha barunya, ia berkomitmen tinggi untuk belajar dan tak mudah menyerah menghadapi kondisi pandemi Covid-19 yang menerjang bisnisnya.

Sembari belajar, ia juga tak mengeluh dengan kondisi yang terjadi. Ia bahkan mengucap sukur walau kondisi pandemic Covid-19 membumu hanguskan kebanyakan industri, namun ia tetap mampu bertahan.

Baca juga: Rekayasa Industri Gandeng UMKM Binaan untuk Produksi APD

“Memang sih awalnya saya kaget mau bikin baju Hazmat, takut juga kalau jahitnya nanti enggak benar, karena ini kan buat petugas medis, tapi alhamdulilah setelah dapat bimbingan dari rekan saya, saya bisa memproduksi baju Hazmat sesuai ketentuan,” kata Ai kepada Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Harapan Ai kian nyata setelah perlahan usahanya mulai bangkit dan bertahan dalam kondisi sulit.

Ketiga karyawannya juga bisa bersyukur bisa terlibat dalam pembuatan produksi Baju Hazmat, sehingga masih ada pemasukan yang bisa digunakan untuk kebutuhan harian.

Dalam sebulan, Ai sudah bisa memproduksi lebih dari 700 potong baju hazmat dan juga 25 lusin masker dengan omzet kurang lebih Rp 2 juta sampai Rp 3 juta sebulan.

Tak hanya keuntungan material yang diperoleh, Ibu Ai dan tiga karyawannya sangat senang karena dapat membantu para pahlawan medis yang sedang berjuang di lini terdepan.

Selain itu, kredit usaha yang selama ini dijalani Ai melalui Bank BTPN Syariah juga tidak mengalami hambatan atau lancar, lantaran usahanya saat ini masih mendulang profit.

Baca juga: Agar Tak PHK Karyawan, Pengusaha Banting Setir Produksi APD

”Ibu Ai merupakan salah satu contoh nasabah kami yang meyakini, harapan itu masih ada di saat situasi ini. Petugas lapangan kami juga telah melakukan pendekatan menggali kebutuhan mereka, seperti memberikan motivasi dan saran dalam melihat potensi usaha nasabah. Salah satunya kepada Ibu Ai ini,” jelas Arief Ismail, Direktur Kepatuhan BTPN Syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com