Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusing Atur Uang di Masa Pandemi? Simak 3 Tips Ini

Kompas.com - 14/05/2020, 15:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengatur uang di masa pandemi Covid-19 memang menjadi tantangan yang berbeda dibanding hari-hari normal. Tak heran, rasa bingung untuk mencari porsi yang tepat jadi menghantui.

Perencana finansial Metta Anggriani mengatakan, ada beberapa cara mengatur keuangan yang bisa Anda lakukan saat krisis menerjang.

Apalagi, masa krisis biasanya memaksa Anda berpikir jernih dan membedakan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan.

"Kalau bicara bulan Ramadhan, kita diajarkan melatih menahan diri. Kita berusaha mengidentifikasi mana yang dibutuhkan dan mana yang perlu ditahan. Pandemi memaksa kita untuk melakukannya," kata Metta dalam konferensi video, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Begini Cara Atur THR di Masa Corona Biar Keuangan Sehat

Metta berujar, rasa bingung mengatur keuangan di masa pandemi dan Ramadhan bisa diselesaikan dengan 3 cara dasar mengatur pendapatan, antara lain:

1. Dahulukan zakat

Ingat, zakat wajib/zakat fitrah wajib bagi umat Islam. Keluarkan terlebih dahulu saat Ramadhan meski saat ini kondisi keuangan Anda tengah sulit-sulitnya. Pasalnya zakat yang bertujuan untuk mensucikan diri ini juga sangat berarti bagi masyarakat lain yang membutuhkan.

Setelah berzakat, Anda perlu fokus pada kebutuhan-kebutuhan pokok, termasuk kesehatan. Berbagai post pengeluaran yang tak perlu seperti buka bersama, berburu diskon, atau mudik bisa dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Kebutuhan pokok perlu diperhatikan karena ada kenaikan harga pada komoditas tertentu, misalnya gula pasir dan bawang. Pastikan kita harus prioritaskan kebutuhan pokok dan belanjakan sesuai kebutuhan," ujar Metta.

Baca juga: Simak, 3 Tips Atur Keuangan Restoran dari Marugame Udon

2. Lebih banyak menabung

Di tengah banyaknya ketidakpastian, tentu menabung atau menyiapkan dana darurat adalah hal nomor satu yang perlu Anda lakukan. Menabung ini makin wajib bila Anda merupakan salah satu yang masih menerima gaji dan THR di masa pandemi.

"Biasanya THR dipakai untuk belanja lebaran. Karena belanja Lebarannya hilang, itu akan sangat bagus kalau kita alihkan menjadi tabungan untuk antisipasi ketidakpastian," sebut Metta.

Untuk dana darurat, biasanya perencana keuangan menyarankan nominal yang berbeda-beda tergantung kondisi seseorang.

Namun dalam Covid-19, Anda disarankan untuk membentuk dana darurat setara dengan 6-12 kali pengeluaran bulanan.

"Dana darurat ini harus cukup likuid. Artinya bagaimana caranya kita bisa menyimpan dana darurat tetap likuid tapi aksesnya kita batasi agar tidak terpakai. Bisa taruh di deposito. Kalaupun butuh mendadak itu bisa cair tapi ada penalti sehingga kita bisa berpikir ulang untuk mencairkannya," ucap Metta.

Baca juga: Hindari Stres Keuangan, Terapkan 3 Cara Hemat Ini Sehabis Gajian

3. Hindari utang konsumtif

Selama pandemi, ada baiknya Anda menghindari utang konsumtif. Bila ingin berutang, pastikan Anda mampu membayarnya.

Adapun porsi utang yang sehat adalah 30 persen dari penghasilan. Bila penghasilan Anda Rp 3 juta, usahakan utang tak lebih dari Rp 1 juta.

"Tapi bagaimana kalau sudah terlanjur tak bisa bayar? Sesuaikan gaya hidup, atau akses restrukturisasi kredit, atau cari upaya lain untuk membayarnya," tutur Metta.

Baca juga: Catat, Ini 7 Kesalahan Terbesar Saat Mengatur Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com