Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Tidak Ada Alokasi Anggaran Ibu Kota Baru pada APBN 2021

Kompas.com - 15/05/2020, 08:19 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah tidak mencadangkan anggaran untuk pembangunan ibu kota baru pada RAPBN 2021.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, pihaknya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo fokus anggaran pada tahun mendatang adalah untuk pemulihan perekonomian yang terpukul oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Namun, dirinya tidak menutup kemungkinan untuk perencanaan ibu kota negara (IKN) baru masih bisa dilakukan.

Baca juga: Pemerintah Fokuskan APBN untuk Tangani Pagebluk Corona dan Bukan Ibu Kota Baru

"Kalau perencanaan ya silakan saja perencanaan, namun pengeluaran belanja IKN itu enggak ada dan di 2021 tidak dicadangkan untuk itu," ujar Sri Mulyani ketika memberi paparan dalam acara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (14/5/2020) malam.

"Karena fokus kita, saya sampaikan kepada Pak Presiden, 'Ini masih pemulihan, Bapak'," lanjut Sri Mulyani.

Perempuan yang akrab disapa Ani itu pun mengatakan, pada APBN 2020 pun pemerintah belum mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan ibu kota baru.

Alokasi yang ada hanya pembangunan infrastruktur jalan yang masuk anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: Luhut: Boro-boro Pikir Ibu Kota Baru, Kami Fokus ke Virus Corona

Secara keseluruhan, anggaran Kementerian PUPR tahun ini telah dipangkas sebesar Rp 44,58 triliun dan mengalokasikannya untuk membantu menangani pandemi Covid-19.

Dengan adanya realokasi tersebut, Daftar Isian Paket Anggaran (DIPA) yang awalnya sebesar Rp 120,217 triliun menjadi hanya Rp 75,632 triliun.

Adapun Sri Mulyani pun mengatakan, jika memang pemulihan bisa berlangsung secara cepat, pembangunan ibu kota baru bisa menjadi salah satu faktor pendorong perekonomian.

"Presiden bilang (pembangunan IKN) ditunda di situasi seperti ini. Moga-moga kalau pemulihan cepat, kita bisa saja membuat itu bagian dari pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani.

"Namun, untuk saat ini tidak, karena saat ini fokus kita kesehatan, membantu masyarakat dan dunia usaha untuk survive," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com