KOMPAS.com – Kabar baik menghampiri para petani manggis di tengah pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat kenaikan permohonan fasilitas ekspor manggis ke China sebesar 111 persen pada periode kuartal pertama tahun 2020 dibanding periode tahun sebelumnya.
Menurut Kepala Bidang Karantina Non-Benih Turhadi, keberhasilan komoditas manggis itu menembus pasar global disebabkan baiknya sistem perkarantinaan Barantan.
“Setiap negara mitra dagang memiliki persyaratan teknis yang ketat, khususnya China,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: Kirim Manggis ke China, Kenaikan Nilai Ekspor Manggis Indonesia Naik
Ia melanjutkan, standar baku mutu itu tertuang dalam protokol impor manggis yang telah disepakati antara Indonesia dan Negeri Tirai Bambu selaku mitra, sehingga harus dipenuhi agar produk bisa diterima.
“Untuk itu, diperlukan upaya terus menerus untuk penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium,” sambung Turhadi.
Selain itu, diperlukan peningkatan kemampuan petugas guna memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.
“Ini adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan seluruh persyaratan teknis sanitari dan fitosanitarinya terpenuhi,” ujar Turhadi.
Sementara itu, Kepala Barantan Ali Jamil mengatakan bahwa pemeriksaan karantina makin efektif karena kerja keras petani, kelompok tani, dan pemilik rumah kemas.
Buah manggis yang memiliki julukan Queen of Fruit juga diminati banyak negara karena manfaatnya.
“Daging buahnya segar dan dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh, juga ekstraksi kulit manggis banyak menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetik di negara tujuan ekspor,” kata Ali Jamil.
Negara tujuan ekspor manggus RI saat ini didominasi China, yakni 77 persen. Selebihnya, manggis diekspor ke Australia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Perancis, dan Belanda.
Baca juga: Mentan Lepas Ekspor Manggis ke China
Ekspor buah tropis eksotik ini ke China adalah 34.710 ton dengan total pengiriman 2.980 kali. Pada periode tahun sebelumnya hanyalah 16.430 ton dengan total pengiriman 1.829 kali.
Menurut Jamil, berdasarkan data sertifikasi ekspor yang tercatat pada sistem automasi perkarantinaan IQFAST, tren ekspor manggis menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
“Secara total, keseluruhan fasilitasi ekspor manggis Indonesia pada Januari-April 2020 adalah 45.330 ton dengan pengiriman 4.427 kali atau naik dua kali lipat dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 21.050 ton,” sambung Ali Jamil.
Menurut dia, kenaikan signifikan itu merupakan kabar menggembirakan dan patut disyukuri, mengingat situasi sedang melambat akibat pandemi Covid-19.
Kementan pun terus meningkatkan hilirisasi industri produk pertanian, sehingga komoditas pertanian memiliki nilai tambah.
“Jangan lagi ekspor buah segar atau bahan mentah. Minimal berupa setengah jadi atau bahan jadi, seperti ekstrak manggis,” ujar Ali Jamil.
Menurut dia, hilirisasi industri produk pertanian itu sejalan dengan kebijalan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yakni memperbaiki iklim investasi pertanian dengan deregulasi dan penyediaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Seluruh direktorat teknis di lingkup Kementan pun fokus pada program peningkatan produksi dan nilai tambah, khususnya komoditas yang memiliki potensi dan peluang ekspor.
Baca juga: Pemprov Jabar Akan Ekspor Mangga Gedong dan Manggis ke Jepang
Komoditas yang sudah diolah selain bernilai tambah, tahan lama, dan mudah mengemasnya, juga menambah devisa negara. Hal ini berdampak baik pada kesejahteraan petani Manggis.
Guna mencapai target tersebut, Kementan menggalakkan kerja sama dengan jajaran pertanian di seluruh Indonesia untuk pembangunan pertanian berbasis kawasan berorientasi ekspor.
Barantan yang ditunjuk untuk menggawangi pencapaian target ekspor, telah menyiapkan aplikasi peta potensi komoditas ekspor, IMACE sebagai alat bantu dalam pengambilan kebijakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.