Oleh: Meike Kurniawati S.Psi, MM
TANGGAL 10 mei 2020 pukul 22.00 WIB adalah momen penutupan gerai McDonald's Sarinah, Jakarta Pusat.
Penutupan yang "dirayakan" dengan seremoni yang tampaknya "meriah" bahkan membuat yang hadir tidak memperdulikan aturan PSBB.
Kalau biasanya pembukaan sebuah gerai yang dirayakan, ini malah penutupan.
Menjelang penutupan terjadi antrean panjang pembeli, saat manajemen McD Sarinah berpamitan masyarakat tak surut.
Demikian pula keesokan harinya ketika McD Sarinah benar-benar tutup pintu, banyak orang yang masih berfoto.
Padahal yang ditutup tidak hanya McD Sarinah, tetapi juga Sarinah, pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Dari sisi sejarah, McD Sarinah jelas tidak ada apa-apanya dibanding Sarinah. Perjalanan sejarah McD Sarinah dimulai dari 1991, sedangkan perjalanan sejarah Sarinah dimulai dari 1967.
Baca juga: Setelah 30 Tahun, McDonalds Sarinah Resmi Tutup Pintu untuk Pelanggannya...
McD Sarinah adalah restoran McD pertama di Indonesia, didirikan tahun 1991. Berdiri sejak 1991 sampai 2020 dengan segala peristiwa yang mewarnai jelas menyimpan romantisme, nostalgia, dan personal stories bagi masing-masing konsumen setianya.
Romantisme, nostalgia, dan personal stories inilah yang pada akhirnya membuat orang "menangisi" kepergian McD Sarinah.
Tetapi bagaimana sebuah romantisme, nostalgia, dan personal stories bisa membuat orang berbondong–bondong merayakan penutupan McD Sarinah?
Beberapa tahun lalu, tepatnya 2009, di dalam sebuah majalah marketing, untuk kali pertama diangkat isu tentang "conversation marketing".
Conversation diartikan dengan percakapan. Conversation marketing adalah berikan isu, belief, ide atau alasan pada masyarakat untuk memperbincangkan produk yang kita punya.
Dengan kata lain, buatlah produk kita menjadi perbincangan (mungkin bahasa ibu-ibu zaman now adalah gosip) di masyarakat. Ya, buatlah produk kita menjadi gosip di masyarakat.
Baca juga: Syarat dari Erick Thohir agar McDonalds Bisa Buka Gerai Lagi di Sarinah
Conversation marketing jelas murah, lebih cepat menyebar dibanding bentuk promosi lain, apalagi ditambah dengan perkembangan media sosial kita.