Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Akhir Pekan Ditutup Menguat

Kompas.com - 15/05/2020, 16:25 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot ditutup menguat.

Mengutip data Bloomberg Jumat (15/5/2020), rupiah ditutup pada level Rp 14.860 per dollar AS atau menguat 25 poin (0,17 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.885 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah terdorong sentimen rilis data neraca perdagangan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Pada April 2020, Neraca Perdagangan Indonesia defisit 350 juta dollar AS.

“Meski defisit, tapi masih lebih baik dari prediksi awal,” kata Ibrahim.

Baca juga: Bergerak Fluktuatif, IHSG Akhir Pekan Ditutup Merah

Jika diakumulasi, neraca perdagangan pada Januari-April 2020 tercatat surplus sebesar 2,25 miliar dollar AS. Posisi ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang defisit sebesar 2,56 juta dollar AS.

Surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai 12,19 miliar dollar AS. Sementara nilai impor lebih besar dibandingkan ekspor, yakni 12,54 miliar dollar AS.

Sementara itu, pasar masih menanti kebberanian pemerintah melonggarkan kebijakan PSBB di DKI Jakarta. Hal ini dinilai penting untuk memulihkan ekonomi dan mengurangi pengangguran.

Saat ini, DKI Jakarta merupakan barometer ekonomi nasional sehingga akan berpengaruh terhadap pergerakan ekonomi.

Baca juga: Bayar Tagihan Pakai DANA Bisa Tanpa Top Up, Ini Caranya

“Keberanian pemerintah melonggarkan PSBB di DKI akan membawa angin segar bagi pasar sehingga modaL asing kembali masuk ke pasar valas dan obligasi, sehingga mata uang garuda kembali menguat,” kata dia.

Semantara itu, pelonggaran lockdown dan pembukaan ekonomi juga disambut positif oleh negara Eropa. Pasar kembali bergairah, menyusul ekspektasi pelonggaran karantina wilayah (lockdown) yang tidak berujung pada lonjakan jumlah kasus penderita Covid-19.

“Angka penularan virus Covid-19 di Jerman dilaporkan masih terjaga jelang pemberlakuan pelonggaran lockdown. Hal ini dilaporkan oleh Institut Robert Koch untuk Pengendalian Penyakit pada Kamis,” kata dia.

Adapun Pemerintah Prancis menyebut semua bangsa harus memiliki akses yang setara atas vaksin corona yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Prancis, Sanofi. Penyataan itu menanggapi rencana perseroan untuk memprioritaskan pasar utamanya di Amerika Serikat.

Baca juga: Cara Bayar Otomatis Tagihan PLN dan PDAM di Aplikasi Gojek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com