Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2020, 16:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, harga gula yang cukup mahal di pasaran mencapai Rp 19.000 per kilogram (kg) antara lain disebabkan oleh ketiadan suplai.

"Gula kemarin harganya tinggi kenapa, karena stoknya enggak ada. Yang produksi lokal, baru mau digiling tebunya dan belum bisa panen," katanya ketika melakukan operasi stabilisasi harga di Pasar Jatinegara, Jakarta, Jumat (15/5/2020).

"Kami berkoordinasi dengan pabrik-pabrik gula dalam negeri, tapi hanya stoknya terbatas sekali sehingga harganya belum menurun secara drastis," lanjut Buwas.

Baca juga: Jokowi Geram Harga Gula Naik Gila-gilaan, Ulah Mafia?

Dia memastikan, bulan Juni nanti harga gula bakal stabil ke Rp 12.500 per kg dan stoknya akan kembali tersedia.

"Hari ini produk gula lokal sudah mulai produksi dan insya Allah begitu jadi kita sebar ke masyarakat," ucapnya.

Dalam operasi pasar stabilisasi harga, yang dijual merupakan gula impor dari India dan Thailand.

"Hari ini saya edarkan sebagian dari impor yang dilakukan oleh Bulog dan tiba seminggu yang lalu sebanyak 21.800 ton. Ini sudah tersebar di seluruh Indonesia, bahkan yang sampai ke Papua ada 1.000 ton," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa curiga dengan harga gula pasir yang tak kunjung turun, padahal impor gula sudah dilakukan. Dia menduga ada oknum atau mafia pangan yang berupaya memainkan harga demi mendapatkan keuntungan.

Pada ratas di Istana Negara, Presiden Jokowi geram harga gula pasir saat ini mencapai Rp 17.000 hingga Rp 17.500 per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi sudah ditetapkan pemerintah di level Rp 12.500 per kilogram.

Baca juga: PTPN Sesuaikan Harga Gula Jadi Rp 12.500/Kg

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com