Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Berencana Terbitkan Obligasi Global Rp 5 Triliun, Buat Apa?

Kompas.com - 16/05/2020, 09:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana menerbitkan surat utang alias obligasi global (global bonds) senilai Rp 5 triliun pada tahun 2020.

Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan penerbitan global bonds Rp 5 triliun itu untuk menggantikan global bonds yang jatuh tempo senilai Rp 5,3 triliun tahun ini.

"Bonds memang kita merencanakan di RBB nilainya Rp 5 triliun. Untuk mengantikan bond yang jatuh tempo juga tahun ini kurang lebih Rp 5,3 triliun," kata Nixon dalam konferensi video, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Kuartal I 2020 Bank BTN Bukukan Laba Rp 457 Miliar

Nixon menyatakan, penerbitan surat utang rencananya berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama surat utang diterbitkan Rp 2 triliun dan tahap kedua Rp 3 triliun.

Namun, karena dalam masa pandemi Covid-19, perseroan masih memonitor kondisi pasar guna mencari waktu yang tepat untuk penerbitan surat utang ini. Kemungkinan penerbitan bakal dilakukan pada semester II 2020.

"Kita lihat market saat ini masih belum terlalu banyak penerbitan bond. At least sampai April kita monitor. Kita lihat demandnya setelah semester I bagaimana? Masuk bond antara Juli atau Agustus dan kisaran Oktober," jelas Nixon.

Adapun pada Januari lalu, perseroan telah menerbitkan surat utang 300 juta dollar AS atau setara dengan Rp 4,2 triliun.

Baca juga: BTN Pangkas Target Pertumbuhan Kredit Jadi 2-3 Persen Pada 2020

Penerbitan ditujukan untuk penguatan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan.

Penerbitan surat utang itu mampu mengerek CAR naik 111 basis poin (bps) dari 17,62 persen menjadi 18,73 persen.

Aksi perseroan ini meraih kelebihan permintaan (oversubscribed) dari para investor asing hingga 3,6 miliar dollar AS alias sekitar Rp 50 triliun atau 12,3 kali lipat.

"CAR kita ada di atas 18 persen. Likuiditas juga lebih baik dibanding kondisi normal tahun lalu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com