Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Belanja Berlebihan Pakai Uang THR, Sebaiknya Investasi Saja

Kompas.com - 16/05/2020, 11:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira hadir di tengah situasi pandemi virus corona, yakni uang THR (Tunjangan Hari Raya) untuk PNS dan pegawai swasta sudah cair.

Dalam situasi normal, mayoritas uang THR akan habis dibelanjakan guna memenuhi kebutuhan hari raya. Seperti beli tiket mudik, beli baju baru, jalan-jalan bersama keluarga dan lain sebagainya.

Kini gara-gara virus corona, terpaksa Anda harus sabar tidak mudik dulu dan Lebaran di rumah saja. Walau tidak jadi mudik, jangan sampai THR ludes karena khilaf belanja online.

Baca juga: Pengumuman, THR PNS dan TNI-Polri Cair Hari Ini

Oleh karena itu, buatlah prioritas keuangan khusus alokasi uang THR.

Misalnya, 30 persen untuk bayar utang/cicilan, 20 persen untuk simpanan dana darurat, 20 persen untuk belanja kebutuhan lebaran. Sisanya, 30 persen bisa dialokasikan untuk investasi.

Dalam masa corona ini, sebaiknya Anda lebih berfokus memperkuat dana darurat dan investasi dengan uang THR. Lalu, apa saja pilihan investasi yang aman?

Simak ulasannya dari Cermati.com.

1. Emas

Emas termasuk instrumen investasi yang paling aman dan minim risiko. Nilai emas juga relatif tidak mudah tergerus inflasi, dengan keuntungan (return) lebih tinggi dibandingkan deposito.

Ada dua bentuk investasi emas yaitu emas batangan (logam mulia) dan emas perhiasan.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Emas Antam Naik Rp 2.000

Untuk tujuan investasi, sebaiknya pilih emas batangan ketimbang perhiasan. Dari sisi return, emas batangan memiliki nilai yang lebih stabil dengan harga jual lebih tinggi.

Sedangkan emas perhiasan, ketika dijual lagi, nilainya akan berkurang karena ada potongan ongkos pembuatan perhiasan.

Kini investasi emas makin mudah dan terjangkau. Anda tak perlu menunggu punya banyak uang untuk beli emas batangan. Contohnya, harga emas Antam 10 gram (14/5/2020) dipatok sebesar Rp 8.675.000, tapi uang THR hanya ada Rp 2 juta,nAnda bisa membeli emas tersebut dengan cara cicilan atau ikut program tabungan emas.

 

Hati-hati penipuan, jangan mudah tergiur investasi abal-abal seperti iklan lelang/beli emas murah dan berhadiah yang sering beredar di sosial media. Pastikan Anda membeli emas dari lembaga penyedia investasi emas terpercaya dan berizin.

Baca juga: Berniat Investasi Emas? Coba Cermati Stabilitas Harganya

2. Reksa dana

Reksa dana bisa dijadikan alternatif pilihan investasi dengan modal terjangkau tapi bisa dapat imbal hasil (keuntungan) jauh lebih tinggi dibandingkan deposito bank.

Sebelum investasi, Anda wajib kenali produk dan risikonya. Ada 4 macam jenis investasi reksa dana yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham dan campuran.

Adapun reksa dana saham memiliki risiko lebih tinggi dengan imbal hasil yang juga tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

Pilih produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda. Misalnya, tujuan keuangan jangka pendek (kurang dari 2 tahun) maka reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran cocok dipilih.

Baca juga: IHSG Jeblok, Momentum Tepat Top Up Reksa Dana Saham

Lalu, untuk tujuan keuangan jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun. Semisal, untuk tabungan pendidikan anak atau biaya nikah, maka lebih pas pilih reksa dana saham.

Namun, di masa corona ini, memilih investasi yang minim risiko itu penting. Jadi, Anda bisa investasikan uang THR di produk reksa dana pendapatan tetap, pasar uang atau campuran.

Baca Juga: Berapa Dana Darurat yang Perlu Disiapkan?

3. Saham

Produk investasi yang satu ini dikenal dengan high risk high return. Sejak wabah corona terjadi, harga saham turun drastis lantaran dipicu oleh kondisi pasar keuangan yang tengah mengalami penurunan.

Di satu sisi, hal ini merupakan peluang baik untuk mulai investasi saham sebab Anda bisa beli banyak saham dengan harga murah. Tapi jangan sembarangan membeli saham diskonan.

Ketahui prinsip dasar investasi saham agar tak merugi. Salah satunya yaitu pilih saham berfundamental kuat.

Jadi, cek dulu apakah saham terdiskon itu memiliki fundamental dan kinerja bisnis yang bagus dalam tiga tahun terakhir.

Baca juga: Menilik Peluang Cuan Investasi Saham di Tengah Pandemi

Instrumen saham sangat cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang, seperti biaya kuliah anak atau dana pensiun. Sebab cuan dalam investasi saham akan terasa dalam jangka panjang, misal 10 tahun.

Jadi, ketika Anda memutuskan memilih investasi saham, usahakan jangan malas meningkatkan ilmu belajar saham agar portfolio investasi Anda bisa cuan terus.

Pilih Produk Investasi sesuai Tujuan Keuangan

Tentukan tujuan keuangan Anda sebelum berinvestasi. Lalu pilih produk investasi yang Anda pahami, sesuai dengan profil risiko.

Bila Anda tak punya investasi sama sekali, maka mulailah hari ini juga dengan modal dari uang THR Anda. Sisihkan di awal sebesar 10 persen hingga 20 persen untuk pos investasi.

 

Artikel ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Cermati.com. Isi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Cermati.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com