Kondisi ekonomi yang lesu ini membuat pemerintah Jepang mengeglontorkan stimulus sebesar 117 triliun yen atau 1,1 triliun dollar AS, setara sekira Rp 16.379 triliun.
Angka tersebut setara dengan lebih dari 20 persen dari produk domestik bruto (PDB) Jepang.
Dalam laporan yang dirilis pemerintah Jepang hari ini, ekspor tercatat merosot hampir 22 persen secara tahunan pada kuartal I 2020. Ini adalah penurunan terbesar sejak tsunami menerjang Jepang pada 2011 silam.
Baca juga: Pertama Kali Sejak 1976, Pertumbuhan Ekonomi China Minus 6,8 Persen
Meskipun terkesan mengalami krisis, namun kondisi Jepang sedikit lebih baik dibanding ekonomi-ekonomi utama dunia lainnya.
China melaporkan pertumbuhan ekonomi minus 6,8 persen pada kuartal I 2020. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat minus 4,8 persen pada Januari-Maret 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.