Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Harus Bersaing dengan Kementerian Lain untuk Mendapatkan Beras

Kompas.com - 18/05/2020, 14:06 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog saat ini tengah gencar mencari beras di daerah-daerah. Langkah ini sebagai upaya Bulog untuk menjaga pasokan beras.

Tahun ini Bulog menargetkan bisa menyerap beras 1,4 juta ton tahun ini. Sampai 16 Mei baru terserap 320.000 ton gabah setara beras.

Sampai akhir Juni nanti, Bulog menargetkan bisa menyerap hingga 650.000 ton beras, artinya Bulog harus mencari tambahan beras sebanyak 330.000 ton lagi.

Mengutip Kontan.co.id, Senin (18/5/2020), Bulog sendiri sudah mempunyai kontrak dengan para mitra, baik mitra besar dan kelompok tani. Apalagi beberapa daerah sudah panen padi, seperti di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Jawa bagian Selatan.

Baca juga: Bulog Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

“Dengan langkah ini kita harap bisa menyerap beras hingga 650.000 ton per hari,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh kepada Kontan.co.id, Minggu (17/5/2020).

Namun untuk berjaga-jaga pasokan beras tidak sesuai harapan, Bulog juga punya satgas yang tetap turun ke lapangan untuk mencari gabah dan beras di daerah-daerah.

“Ini untuk back up. Kalau mitra gagal, kami puny kontrak lain dari non mitra yang berasal dari satgas tersebut,” jelas Tri.

Dengan strategi ini, Bulog Bulog optimistis bisa menyerap gabah dan beras seusai target. Keyakinan ini berkaca dari serapan beras Bulog perhari yang antara 10.000 ton – 15.000 ton per hari. Apalagi saat ini panen padi masih berlangsung hingga Juni nanti.

Meski begitu, Tri tak menampik adanya beberapa kendala yang dihadapi Bulog dalam menyerap gabas dan beras. Kendala pertama berkaitan dengan harga beras yang masih tinggi dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Menurut Tri, meski produksi meningkat, tetapi permintaan juga tinggi dikarenakan banyak kementerian dan lembaga hingga organisasi masyarakat yang membutuhkan beras di saat pandemi Covid-19.

"Jadi banyak orang yang datang ke sawah, mereka juga membeli. Itu pesaing Bulog, tetapi tidak masalah, itu kan masyarakat juga," kata Tri.

Kendala lainnya adalah banyak juga petani yang menahan gabah untuk kebutuhannya sendiri dan banyak petani yang sudah menggadaikan padinya lewat sistem ijon. Meski begitu, Tri pun mengatakan Bulog masih berupaya terus menyerap beras tersebut.

Setelah melakukan penyerapan di Juni, Bulog pun akan menyerap sekitar 700.000 ton beras lagi hingga akhir tahun. Menurut Tri, saat ini petani yang sudah panen di bulan April-Mei, sudah mulai melakukan tanam untuk musim panen kedua.

Dengan begitu, pada akhir Agustus-Spetember akan ada panen kembali, walaupun produksinya lebih kecil dari panen yang pertama.

Baca juga: Bulan Depan, Bulog akan Banjiri Gula Pasir di Pasar hingga 75.000 Ton 

Adapun, hingga saat ini Perum Bulog masih memiliki stok beras sebanyak 1,4 juta ton. Menurut Tri, pihaknya terus menjaga stok beras sebanyak 1 juta ton hingga 1,5 juta ton.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com