Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei ILO: 2 dari 3 Perusahaan Indonesia Berhenti Beroperasi

Kompas.com - 18/05/2020, 19:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia usaha terkena pukulan yang paling dahsyat selama pandemi virus corona ini.

Kondisi ini terekam dalam survei perusahaan terbaru yang dikeluarkan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO).

Sebanyak dua dari tiga perusahaan yang di survei di Indonesia telah menghentikan operasional perusahaan, baik sementara maupun permanen. Tak ayal, pendapatan perusahaan langsung tergerus dalam.

Baca juga: Dua Langkah Ini Bisa Selamatkan Perusahaan dari Hantaman Covid-19

Tercatat lebih dari seperempat perusahaan kehilangan pendapatannya lebih dari setengah pendapatannya.

Laporan penelitian yang berjudul Ketahanan hidup perusahan hampir habis, pekerjaan semakin terancam, itu juga mengungkapkan sebanyak 90 persen perusahaan mengalami masalah keuangan, dan butuh dukungan mendesak dari pemerintah untuk menjaga arus kas perusahaaan tersebut.

Yang lebih menyedihkan lagi, ada sekitar 63 persen perusahaan yang disurvei terpaksa mengurangi jumlah karyawan dan banyak perusahaan lainnya berencana melakukan hal serupa.

“Pandemi telah menghilangkan pendapatan jutaan rumah tangga, yang mengancam kesejahteraan mereka. Kita memerlukan tindakan tripartit yang terkoordinasi untuk membantu mengurangi dampak pandemi terhadap perusahaan, pekerja dan keluarga mereka,” kata Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Pandemi Corona, Momentum Perusahaan Optimalkan CSR

Sejatinya, perusahaan di Indonesia sudah mengeluarkan daya upaya untuk bisa bertahan. Seperti mulai banyak perusahaan yang melakukan diversifikasi produk, dan yang lainnya mengalihkan usaha ke usaha daring.

Namun, tetap saja, perusahaan-perusahaan tersebut juga perlu dukungan untuk bisa beradaptasi terhadap model dan operasi usahanya.

“Terutama setelah corona,” tutur Januar Rustandie, manajer program SCORE yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com