Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Ladang Uang Ternak Ayam Kampung | Jepang Resesi Ekonomi

Kompas.com - 19/05/2020, 05:05 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Ladang Uang Ternak Ayam Kampung, Modal Kecil, Peluang Menjanjikan

Tak dipungkiri lagi, bisnis ternak ayam kampung jadi salah satu usaha yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari tahun ke tahun, permintaan daging ayam ini selalu naik.

Semakin banyak restoran hingga warung pinggir jalan yang menjual santapan menu ayam kampung.

Harga karkas ayam kampung juga relatif stabil dibandingkan ayam potong pedaging atau broiler yang kerap kali anjlok di tingkat peternak, terutama di peternak mandiri.

Pendamping kelompok peternak ayam kampung PT Sumber Unggas Indonesia, Febroni Purba, mengatakan harga jual ayam kampung lebih mahal karena kualitas dagingnya yang berbeda dengan ayam pedaging broiler.

Simak selengkapnya di sini

2. Siap Jalankan Skenario New Normal, Ini yang Dilakukan Bank Mandiri

Bank Mandiri telah menerapkan serangkaian protokol khusus untuk memulai skenario kehidupan normal yang baru atau " new normal" di masa pandemi virus corona (Covid-19), sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, protokol tersebut saat ini telah disosialisasikan melalui kanal media komunikasi Bank Mandiri di seluruh kantor-kantor utama maupun cabang yang tersebar di Indonesia maupun negara lain.

“Protokol yang telah diterapkan antara lain penggunaan masker oleh karyawan, thermogun untuk mengetahui suhu tubuh nasabah, Tamu dan karyawan, penempatan hand sanitizer, penggunaan sarung tangan dan masker oleh pegawai front office, penyediaan antar jemput pegawai, posko kesehatan, memasang jarak antrean antar nasabah serta memasang penyekat meja acrilyc di teller dan customer service,” katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (17/5/2020).

Royke memastikan, layanan perbankan di kantor-kantor cabang Bank Mandiri akan tetap beroperasi dengan melakukan penyesuaian jam operasional, yaitu dari pukul 09.00-15.00 WIB.

Selengkapnya baca di sini

3. Dahlan Iskan: Saya Kurang Setuju BUMN Menjadi Dominan

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai, tidak seharusnya perusahaan pelat merah mendominasi proyek ataupun usaha nasional.

"Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) salah mengangkat saya sebagai menteri BUMN, karena saya kurang setuju BUMN menjadi dominan," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (18/5/2020).

Menurut pria yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero) itu, dengan adanya dominasi dari BUMN maka pelaku usaha swasta akan kesulitan untuk bersaing.

"Kok rakyatnya yang mau sukses lewat bisnis malah disaingi," katanya.

Jadi BUMN seperti apa yang ideal? Selengkapnya simak di sini

4. Naik Rp 6.000, Ini Harga Emas Antam Terbaru

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (18/5/2020) berada di angka Rp 934.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 6.000 jika dibandingkan harga emas pada Minggu (17/5/2020) kemarin.

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 831.000. Harga itu naik Rp 6.000 jika dibandingkan kemarin.

Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Adapun sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45 persen, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.

Simak selengkapnya di sini

5. Terpukul Virus Corona, Jepang Alami Resesi Ekonomi

Jepang resmi mengalami resesi ekonomi. Hal ini sejalan dengan dampak virus corona yang memukul perekonomian terbesar ketiga di dunia tersebut.

Dilansir dari BBC, Senin (18/5/2020), pertumbuhan ekonomi Jepang dilaporkan minus 3,4 persen pada periode Januari-Maret 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan penurunan terbesar sejak tahun 2015.

Kontraksi pertumbuhan ekonomi Jepang ini pun menyusul pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2019 yang mencapai minus 6,4 persen.

Pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut merupakann deskripsi teknikal resesi ekonomi.

Bagaimana nasib ekonomi terbesar ketiga dunia itu? Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com