Menurutnya, demografi peserta Kartu Prakerja sangat beragam di seluruh Indonesia. Sehingga, kata dia, pelatihan-pelatihan yang sifatnya belajar materi dasar bisa saja sangat dibutuhkan masyarakat di pelosok-pelosok Tanah Air.
"Kalau saya terus terang tidak mau prejudice (prasangka) apa pun. Kita kan banyak orang dari Sabang sampai Merauke. Tahu tidak usaha paling bagus di Kepulauan Pangkajene (Sulsel)? Atau di Boven Digoel (Papua), atau Kepulauan Nias, atau Aceh Singkil," kata Denni dalam sebuah diskusi daring.
"Kita tak tahu persis, jadi karena kita melayani masyarakat yang sangat besar se-Indonesia, kita enggak punya penilaian oh ini pelatihan ecek-ecek. Tugas kami adalah sediakan pelatihan sebanyak mungkin," imbuh dia.
Baca juga: Tuai Kritik, Belajar Instal Windows Bayar Rp 260.000 di Kartu Prakerja
Lagi pula, lanjut Denni, dalam skema pemilihan kursus online Kartu Prakerja sepenuhnya berada di tangan peserta. Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Denni tak menampik jika program Kartu Pekerja ini masih perlu banyak perbaikan. Seiring waktu, pelatihan-pelatihan online yang tersedia akan terus ditingkatkan.
"Kita harus berbesar hati, ini karena pelatihan dalam rangka merespon Covid-19, jadi pelatihannya disediakan yang mudah diaplikasikan buat saudara-saudara kita yang kehidupannya terdampak Covid-19," ujar dia.
Selain itu, dia mengakui, beberapa pelatihan online berdurasi pendek. Ini disesuaikan dengan kondisi saat ini. Perbaikan akan terus dilakukan dalam penyelenggaraan pelatihan Kartu Prakerja.
Baca juga: Pengusaha Minta Dilibatkan dalam Program Kartu Prakerja, Mengapa?
"Durasi pendek juga agar bisa hemat pulas. Kemudian katakan orang butuh segera uang insentif untuk kehidupannya (setelah menyelesaikan pelatihan). Karena ini bukan mode normal," tutur Denni.
"Saya enggak anggap enteng pelatihan Ms Word, Ms Excel, pelatihan cara berjualan online. Jadi enggak boleh kita terlalu arogan. Jangan baca judulnya saja, mari lihat isinya. Karena kita melayani masyarakat yang sangat besar," kata dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.