Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin akan Lobi AS dan Jepang Relokasi Industri ke RI

Kompas.com - 19/05/2020, 14:24 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan merayu Jepang dan Amerika Serikat (AS) agar merelokasikan industrinya yang ada di China pindah ke Indonesia. 

"Kami akan melakukan lobi-lobi terhadap pemerintah Jepang dan Amerika, termasuk perusahaan-perusahaan yang ada di China," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Selasa (19/5/2020).

"Perusahaan-perusahaan Jepang dan Amerika yang ada di China bisa merelokasikan industrinya agar bisa masuk ke Indonesia," lanjut Menperin.

Baca juga: AS-China Capai Kesepakatan Fase Pertama, Perang Dagang Mereda?

Menperin juga meminta agar daerah agar daerah ikut mendukung langkah pemerintah. Caranya, dengan mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan saat relokasi industri benar-benar dilakukan.

"Ada beberapa challenge ke depan, ada dua negara besar Jepang dan Amerika akan merelokasikan bagi industri-industri. Ini tentu di pemerintah daerah harus menangkap peluang dan mempersiapkan agar kita tidak ketinggalan kereta," katanya.

Sebelumnya, berbagai investor memilih merelokasi industrinya keluar dari China saat perang dagang antara AS-China berkecamuk. Namun demikian, tak satu pun industri dari China yang direlokasi ke RI.

Baca juga: Ada Perang Dagang, Kenapa China Tak Relokasi Industri ke RI?

Sementara itu negara yang mendapatkan limpahan paling banyak adalah Vietnam yang mendapat 23 relokasi, 10 relokasi lainnya justru berlabuh ke Thailand dan Kamboja.

Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean mengungkapkan, relokasi yang dilakukan oleh investor dari China sama seperti pola Jepang ketika investor melakukan hal serupa saat Jepang terlibat perang dagang dengan AS tahun 1989.

Saat itu, jepang merelokasi middle-end dan low-end industri ke negara-negara tetangga, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia. Namun untuk yang high-end industri tetap berada di Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com