Harga Minyak Mentah AS Kembali Menguat, Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia kembali ditutup menguat pada sesi perdagangan Selasa (19/5/2020). Pemangkasan produksi hingga berakhirnya kontrak pengiriman Juni menjadi sentimen utama yang mengkerek harga minyak mentah dunia.

Dikutip dari MarketWatch, Rabu (20/5/2020), harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juni menguat 0,68 dollar AS atau 2,1 persen ke level 32,5 dollar AS per barel.

Harga minyak mentah jenis WTI kontrak pengiriman Juni ditutup lebih ditinggi dibandingkan kontrak pengiriman Juli yang sudah mulai diperdagangkan pada hari yang sama.

Baca juga: 392.338 Korban PHK Tercatat Jadi Peserta Kartu Prakerja

"Hal tersebut menunjukan masih tingginya permintaan atas minyak mentah dunia dan ketersediaan kilang penyimpanan," ujar Co-Editor Sevens Report Research, Tyler Richey, dikutip dari MarketWatch, Rabu.

Harga minyak mentah jenis WTI pengiriman Juli juga ditutup menguat 0,31 dollar AS atau 1 persen ke level 31,96 dollar AS per barel.

Hal berbeda justru dialami harga minyak acuan global, Brent pengiriman Juli, yang justru melemah 0,16 dollar AS atau setara 0,5 persen ke level 34,65 dollar AS per barel.

Baca juga: Terbukti Melanggar, Kemenhub Bekukan Izin Terbang Beberapa Rute Batik Air

Penguatan yang dialami harga minyak WTI utamanya diakibatkan pemangkasan produksi, baik sesuai kesepakatan maupun sukarela.

Langkah Organisasi Negara Pengekspor Minyak bersama mitra (OPEC+) untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari sejak 1 Mei 2020, berhasil mendongkrak harga minyak di tengah melemahnya permintaan akibat lockdown berbagai negara.

Selain itu, Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat melaporkan, produksi minyak di 7 titik pengeboran utama AS diproyeksi akan menurun hingga 197.000 barel per hari pada Juni mendatang, sehingga hanya menghasilkan 7,8 juta barel per hari.

Baca juga: Soal Penumpukan Penumpang, Kemenhub Layangkan Surat Peringatan Ke AP II