Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut soal TKA China: Jumlah Mereka di Konawe Kurang Lebih 8 Persen dari Pekerja

Kompas.com - 20/05/2020, 23:01 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan,  Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang kini bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) secara persentase jauh lebih sedikit dibandingkan pekerja lokal.

"Terkait TKA China, sebenarnya jumlah mereka seperti di Konawe hanya kurang lebih 8 persen dari para pekerja yang ada. Saat ini jumlah TKA juga makin berkurang dengan adanya Politeknik di Morowali,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/5/2020).

Dalam pertemuan virtual Luhut hari ini dengan beberapa rektor dari universitas segala penjuru nusantara, dia mendapat usulan agar pemerintah lebih banyak melakukan sosialisasi terkait Covid-19, PSBB, dan TKA China kepada masyarakat. Tujuannya agar masyarakat lebih paham akan isu-isu yang bergulir saat ini. 

Baca juga: Deretan Kontroversi Luhut Selama Corona, Ribut TKA China hingga Mudik

Luhut mengatakan, pemerintah memiliki aturan untuk negara-negara yang mau berinvestasi di Indonesia, seperti ramah lingkungan, mendidik tenaga kerja lokal, transfer teknologi, dan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dalam mengolah sumber daya mineral.

“Indonesia saat ini menjadi tujuan investasi nomor empat di dunia dan fokus kita ke green economy untuk mengurangi risiko perubahan iklim," ujarnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan, pemberian izin untuk mendatangkan 500 TKA asal Negeri Tirai Bambu tersebut atas berbagai pertimbangan.

Salah satu alasannya ungkap Dirjen Binapenta dan PKK Kemenaker Aris Wahyudi, yakni agar para pekerja lokal terhindar dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Kemenaker melihat ada potensi PHK yang sangat besar andai perusahaan tak mampu beroperasi lagi.

Adapun kedua perusahaan yang akan mempekerjakan 500 TKA China itu yakni yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel di Sulawesi Tenggara. Rencananya TKA ini akan didatangkan pada rentang bulan Juni atau Juli 2020.

Baca juga: Kemenaker: Izin 500 TKA China Diberikan untuk Menghindari PHK Pekerja Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com