Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak PHK di Tengah Covid-19, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Bakal Naik

Kompas.com - 22/05/2020, 03:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat virus corona bakalan melonjak. Akibatnya, pengajuan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek juga diperkirakan akan naik.

Karena perekonomian dalam negeri melesu membuat banyak perusahaan melakukan PHK di tengah pandemi corona. BPJS Ketenagakerjaan sudah menyiapkan strategi menghadapi lonjakan klaim akibat PHK.

Direktur Pelayanan BPJamsostek Krishna Syarif memperkirakan klaim meningkat pasca lebaran. Sebab, pengajuan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) baru bisa diproses setelah satu bulan pekerja terkena PHK akibat corona.

Baca juga: 392.338 Korban PHK Tercatat Jadi Peserta Kartu Prakerja

“Jika kami perhatian dari data tiap kantor cabang mulai 1 Januari hingga 19 Mei 2020 belum memperlihatkan kenaikan yang signifikan,” kata Krishna, di Jakarta, Rabu (20/5/2020)).

Merujuk data BPJamsostek dari Januari hingga Mei 2019 sebanyak 924.460 peserta mengajukan klaim JHT. Sementara sejak 1 Januari-19 Mei 2020 pengajuan klaim JHT sudah menyentuh 791.050 peserta.

Meningkatnya klaim ini diprediksi akibat naiknya jumlah PHK akibat virus corona.

Namun ia belum bisa memastikan berapa proyeksi jumlah kenaikan klaim JHT. Sebab, BPJamsostek belum mendapatkan angka yang pasti berapa jumlah karyawan yang di PHK di tengah corona dari perusahaan maupun dinas tenaga kerja di daerah-daerah.

Baca juga: Telanjur Di-PHK, Apakah Pekerja Berhak Dapat THR dari Perusahaan?

Untuk saat ini, pihaknya fokus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dan sistem teknologi yang mempuni untuk melayani lonjakan pengajuan klaim peserta pasca Lebaran.

Sementara dari sisi keuangan, ia meminta masyarakat terutama yang terkena PHK akibat corona tidak perlu khawatir bahwa BPJamsostek telah menyiapkan dana yang mencukupi untuk membayarkan klaim.

"Dari internal kami ada perhitungan, jadi masyarakat dan pekerja tidak perlu khawatir dari sisi solvabilitas, kemampuan likuditas maupun dana pekerja tetap aman. Kami siap membayarkan klaim peserta dan tidak ada masalah pendanaan sama sekali," jelasnya.

Mengantisipasi pengajuan klaim membludak akibat PHK di tengah virus corona, BPJamsostek akan tetap beropersi normal dengan mengedepankan pelayanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) sesuai anjuran pemerintah.

Baca juga: Jonan: Kalau Perlu Jual Gedung, Dibanding PHK Orang...

"Kami terus melakukan evaluasi untuk melahirkan inovasi agar Lapak Asik menjadi lebih baik lahi. Ini merupakan salah satu terobosan lain yang digagas untuk menghadapi lonjakan PHK dari klaim kolektif," tambahnya.

Pengajuan klaim ditunjukkan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang melakukan PHK minimal 30 persen dari total jumlah pekerja. Perusahaan juga harus menjamin validitas data tenaga kerja sehingga proses klaim jadi lebih cepat. (Ferrika Sari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Banyak PHK saat corona, klaim BPJS Ketenagakerjaan bakal naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com